
Waspada Etilen Glikol, BPOM Diminta Lakukan Penelitian Kemasan Pangan yang Bisa Berbahaya bagi Kesehatan
ROME.com – Menanggapi jumlah anak yang meninggal akibat penggunaan narkoba dengan sirup etilen glikol, banyak pihak mulai membuka suara mereka. Ketua Komisi Perlindungan Anak Nasional (Komnas PA), Aist Merdeka Sirait meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memberikan pemberitahuan pelabelan “, yang mengandung potensi etilena glikol” dalam kemasan makanan etilena yang diperoleh dari etilen glikol.
“Saya pikir jika positif siapa yang mengatakan bahwa apa yang di Afrika adalah kenyataan bahwa sirup batuk mengandung etilen glikol dan membuat banyak anak di Afrika meninggal karena gagal ginjal, adalah data yang diterbitkan oleh Badan Dunia.”
“Saya pikir tubuh pohon perlu melakukan penelitian tentang produk yang mengandung etilen glikol, termasuk galon air untuk penggunaan tunggal. Ketika bahan mengandung etilena glikol, konten paket dapat bermigrasi ke kesehatan anak -anak,” tambah Aist.
Dia mengatakan Komnas Pa sangat prihatin dengan kondisi anak -anak di Indonesia yang saat ini menderita gagal ginjal.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Komnas PA dari Asosiasi Anak Indonesia (IDAI), AIST mengungkapkan, ratusan anak disaksikan gagal ginjal. Sementara Idai East Jawa dan Malang melaporkan 13 anak -anak gagal ginjal, 10 di antaranya berada di Surabaya meninggal.
Di Malang, dari 6 anak yang ditemukan gagal ginjal 2 meninggal. Di Jogja, ada 5 anak di bawah 5 tahun. Di Rumah Sakit Adam Malik Sumatran di 11 anak gagal ginjal, 6 di antaranya meninggal.
“Ini masih mencari penyebabnya. Jika ada dampak etilen glikol, saya pikir ini harus menjadi perhatian bagi Idai untuk merekomendasikan kepada agensi POM sebagai pemegang peraturan untuk melakukan penelitian tentang bahan pengemasan yang mengandung glikol etilena,” katanya .
Sebelumnya, anggota Komisi Kamar Perwakilan Demokrat Demokrat Demokratik Indonesia, Nabil Haroen, juga meminta untuk bekerja dengan cepat untuk meninjau dan produk lainnya. Ini harus mengantisipasi terjadinya keracunan etilena glikol pada anak -anak, seperti yang terjadi di Gambia, Afrika Barat.
“Ini (kimia etilen glikol) sangat berbahaya. Harus ada tindakan serius dan cepat dari pihak bahan kimia berbahaya ini. Konsumsi makanan yang mengandung etilena glikol pada ambang batas,” katanya.