gbk99

Waspada! 5 Penyebab Stroke di Usia Muda yang Diam-Diam Mengincar Usia 30-an

Read Time:3 Minute, 31 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak bergejolak, dan biasanya dikaitkan dengan penuaan. Namun, stroke dapat menyerang kaum muda, bahkan sebelum usia 45. Alasannya berbeda dari pukulan pada orang tua. 

Konsultan ginjal dalam, d. Decsa Medika Hertanto, SP.PD, mengungkapkan pengalamannya berurusan dengan stroke pada usia dini, serta berbagai faktor pemicu. Masalah stroke pada usia dini: peringatan berbahaya

Unduh di akun Instagram -nya dan d. Decsa berbagi pengalaman seorang pria berusia 32 tahun. Inilah yang menjadi tulang punggung keluarga tiga anak yang menderita stroke karena tekanan darah tinggi yang tak terbayangkan.

Sayangnya, pasien sudah tahu bahwa dia menderita hipertensi, tetapi dia akhirnya mengabaikannya dalam kondisi yang lebih serius.

Kondisi serupa juga terjadi pada seorang wanita berusia 29 tahun yang menderita stroke dan kehilangan pekerjaan karena kesehatan yang buruk. Ini menunjukkan bahwa pukulan pada usia dini tidak lagi jarang, terutama karena perubahan gaya hidup yang semakin tidak sehat.

 

Menurut Dr. Decsa, ada banyak faktor yang meningkatkan risiko stroke pada usia dini.

Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke. Sayangnya, banyak orang mengabaikan kondisi ini, tetapi mereka tahu bahwa mereka sudah memiliki tekanan darah tinggi. Jika tidak diobati dengan benar, hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan stroke. 2. Mengkonsumsi kelebihan garam dan gula

Diet garam dan gula yang tinggi berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan risiko hipertensi dan diabetes. Keduanya adalah operasi stroke. Makanan yang diproduksi, makanan cepat saji, dan minuman manis adalah alasan utama mengapa mereka sering diabaikan.

“Ini tidak lagi aneh karena pada usia muda, saya sangat lemah dari perubahan gaya hidup. Saya makan garam dan gula tinggi,” katanya. 3. Faktor genetik

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga hipertensi, diabetes, atau gangguan kardiovaskular, risiko stroke meningkat pada usia dini. Faktor genetik ini menjadi semakin berbahaya ketika dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat. 4. Kurangnya aktivitas fisik

Gaya hidup sederhana atau aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas, hipertensi dan penyakit metabolisme lainnya yang berkontribusi terhadap stroke. Latihan ini sangat penting untuk menjaga pembuluh darah dan kesehatan jantung. 5. Kurangnya waktu istirahat

Kualitas tidur yang buruk juga merupakan faktor risiko stroke. Tidur yang kekurangan meningkatkan tekanan darah, menyebabkan peradangan pada tubuh, dan memperburuk kondisi metabolisme yang menyebabkan peningkatan risiko stroke.

 

Beberapa faktor risiko adalah stroke genetik, tetapi banyak yang lain dapat dikendalikan oleh perubahan gaya hidup. Gaya hidup sehat sangat penting untuk mengurangi risiko stroke pada usia dini. Di bawah ini adalah beberapa tindakan pencegahan: Hindari Merokok: Merokok adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit, termasuk stroke. Penghentian merokok adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan Anda. Mengurangi konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan menyelimuti pembuluh darah. Konsumsi alkohol untuk benar -benar merasakan atau menghindari. Pola Diet Sehat: Mengkonsumsi makanan yang seimbang dan bergizi kaya buah -buahan, sayuran, dan serat. Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi melalui lemak jenuh, kolesterol dan garam. Gerakan Aktif: Berolahraga secara teratur selama setidaknya 30 menit setiap hari. Olahraga membantu mempertahankan berat badan yang ideal, tekanan darah rendah dan meningkatkan kesehatan jantung. Manajemen stres: Stres dapat meningkatkan tekanan darah. Temukan cara untuk mengelola ketegangan, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam. Kontrol Kesehatan: Melakukan tes kesehatan reguler untuk mendeteksi faktor risiko awal seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

“Kurangnya olahraga, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol di kalangan kaum muda selama diskusi media Oktober 2024.”

Selain itu, tingkat stres memainkan peran utama. Dodik mengatakan bahwa iklim kompetitif di masa kanak -kanak dapat menyebabkan gangguan tidur, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stroke.

Dudick menekankan bahwa ketika seseorang menderita stroke, ini tidak berarti dia tidak akan mengujinya lagi. Oleh karena itu, mencegah stroke kedua atau stroke sekunder sangat penting.

“Anda tidak terpapar stroke kedua. Mencegah stroke kedua sangat penting. Memiliki stroke kedua akan membuatnya lebih sulit untuk pulih dari defisit Anda,” katanya.

Dia juga mengatakan pasien yang telah pulih dari stroke awal mereka tidak akan melupakan upaya pencegahan mereka. Ini karena stroke dapat diserang beberapa kali jika tidak dilarang dengan benar. Bahkan, stroke kedua, ketiga atau keempat dapat terjadi untuk pasien yang sama.

Dia berkata, “Jika Anda mengalami stroke pertama, cobalah melakukannya agar tidak mendapatkan stroke kedua, apalagi stroke ketiga atau keempat.

Dudik juga menambahkan bahwa faktor medis lain yang meningkatkan risiko stroke pada usia dini termasuk penyakit genetik, hipertensi, diabetes, darah dan obesitas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Geger Ayam Gelonggongan Disuntik Air Kotor, Menko Zulhas Kaget
Next post Target Acer Jadi ‘Smart Factory’ 3 Tahun Lagi