
Wasathiyah Islam Berkemajuan, Kunci Ketahanan Keluarga yang Kokoh
Republika.co.id, Jakarta – Konsep Isashi Islam tidak membuat kemajuan untuk tetap membangun keluarga Sakinah. Bahkan, mempertahankan integritas keluarga adalah dasar utama dalam pengajaran Islam.
Atiatatul Ulia, Attia Attia, mengindikasikannya dalam kasus Ramadhan 1446 H Muhammadiyah diadakan di Universitas Muhammadiyah Jakart (UMJ). Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya mengembangkan kemajuan Islam sebagai dasar ideologis untuk memperkuat ketahanan keluarga.
Atiiatuts menekankan pentingnya membangun dukungan yang kuat, harmonis dan dari keluarga, karena keluarga adalah komunitas komunitas utama. Menurutnya, perlawanan dan kekuatan keluarga akan berdampak langsung pada kemajuan, kesejahteraan dan masa depan orang dan bangsa.
Menurutnya, ada kebutuhan untuk strategi gerakan dan sosialisasi yang lebih besar untuk mengoptimalkan implementasi Islam Islam progresif. Ini sejalan dengan kebutuhan untuk mengkonfirmasi keluarga yang dikonfirmasi dalam Surah Surah di Taurim (66) ayat 6.
“Ini dimaksudkan untuk menjaga keluarga dan menjaga orang, bahkan mengambil kehidupan secara keseluruhan,” kata Atiiatul.
Posisi dan fungsi keluarga saat ini sebagai lembaga pendidikan sosial, pendidikan dan agama berubah dan melemah. Berdasarkan data Statistik Badan Pusat (BPS), ada penurunan yang signifikan dalam tingkat perkawinan di Indonesia sejak 2018 hingga 2023 tahun.
Selain itu, BPS juga memperhatikan bahwa tingkat perceraian terus meningkat. Jumlah perceraian terbesar telah dicatat dalam enam tahun terakhir pada tahun 2022 tahun.
Tidak hanya itu, kasus tragis seperti bunuh diri yang berkaitan dengan satu keluarga. Fenomena ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dan kemakmuran keluarga masa depan sebagian besar tergantung pada mana fungsi dapat dilakukan.
“Ketahanan keluarga adalah suatu kondisi di mana perdamaian didirikan, hubungan yang harmonis dan penuh kasih antara anggota keluarga, serta menghormati benda dan kesejahteraan spiritual, fisik dan spiritual dan pendidikan besar,” katanya.
28. Konferensi Tariurasi Nasional pada tahun 2014. Tahun -tahun diputuskan di Palembang, panduan untuk keluarga Sakinah. Panduan ini berlaku untuk ayat-ayat dalam ayat-ayat Alquran Al-Tahrim 6, Surah Al-Siu’ara Verse 214 dan Surah Al Bakarah Verse 215.
Dia menjelaskan Atiiatul, prinsip keluarga Sakinah diperoleh dari lima prinsip. Prinsip Karamah insaniyah, prinsip rasio kesetaraan, prinsip keadilan, prinsip kasih sayang dan prinsip memenuhi persyaratan dasar.
“Keluarga dalam keluarga tidak akan dicapai tanpa bantuan dan dukungan semua pihak,” katanya.