gbk99

Turunan JN.1 Picu Kenaikan Kasus COVID-19 di Singapura, Seberapa Berbahaya LF.7 dan NB.1.8?

Read Time:1 Minute, 46 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta Wave dalam kasus Covid-19 ada di Singapura. Kementerian Kesehatan Singapura mencatat peningkatan 14.200 kasus COVID-19 pada 27 hingga 3 Mei 2025.

Otoritas lokal mencatat bahwa virus SARS-COV-2 yang mendominasi siaran memiliki LF.7 dan NB.1.8.

“Varian yang saat ini dominan adalah LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian Jn.1. Keduanya mengandung lebih dari dua pertiga kasus rahasia,” tulis laporan resmi kementerian Singapura.

Seberapa Berbahaya LF.7 dan NB.1.8?

Epidemiologi Dicky Budiman mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada bukti kuat tentang LF.1 dan NB.1.8 yang mempengaruhi beratnya orang yang terinfeksi.

“Tidak ada bukti, sebagian besar pasien, terutama orang dengan vaksin Covid-19, memiliki gejala sedang, terlepas dari kenyataan bahwa ada juga kelompok yang mengalami gejala moderat,” kata Dicky dalam Deklarasi Kesehatan LIPUTAN6.com pada hari Selasa, 20 Mei 2025.

Ini juga diperkuat oleh kurangnya gelombang pasien dengan ICU di Singapura setelah kasus COVID-19 meningkat.

LF.7 mulai mendominasi siaran di Singapura sejak awal Maret 2025, dan kemudian NB.1.8. Menurut data, kedua varian ini mengandung mutasi yang signifikan dalam lonjakan protein. Ini meningkatkan adhesi saat menginfeksi orang.

“LF.7 dan NB.1.8 Ada mutasi signifikan dalam lonjakan protein yang meningkatkan kekuatan lem, memiliki reseptor manusia,” kata mantan peneliti dari Griffith University Australia.

Kemudian LF.1 dan NB.1.8 memiliki kemampuan untuk melarikan diri dari kekebalan. Ini berarti bahwa varian virus dapat menghindari antibodi yang diciptakan terutama pada mereka yang telah divaksinasi COVID-19 selama lebih dari dua tahun.

“Ini adalah jawaban mengapa masalah (di Singapura) telah menjadi banyak. Ya, karena itu menonjol dalam siaran dan mampu menghindari antibodi,” kata Dicky.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berbicara tentang peningkatan kasus di Singapura. Dalam sebuah pernyataan tertulis, peningkatan cepat dalam kasus Singapura masih umum di musim ini setiap tahun.

Varian sirkula memiliki turunan Jn.1, yang tidak meningkatkan intensifikasi kasus.

“Komunitas tidak harus panik, tetapi kewaspadaan tetap penting. Kami yakin bahwa langkah -langkah deteksi dini, laporan dan persiapan masih dilakukan untuk memastikan keamanan situasi nasional,” kata kepala Kementerian Komunikasi dan Kantor Indonesia, Undang -Undang Muhawarman.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post WhatsApp Siapkan Fitur Threads Message, Chat Grup Jadi Lebih Rapi!
Next post IIMS 2025: Nggak cuma Pameran Mobil, Tiket VIP Rp1,9 Juta Bisa Meet & Greet Artis