
Telur yang Hilang, Inovasi Unik Lawan Stunting di Indonesia
LIPUTAN6.com, upaya Jakarta harus diatasi untuk bekerja sama dengan semua pihak. Bagian pribadi juga mulai meningkatkan kesadaran dan kontribusi masyarakat.
Baru -baru ini, kampanye sosial masih diluncurkan oleh kampanye TDIS dengan kerja sama peternakan Dug Indonesia dan Angkatan Darat. Kampanye ini adalah telur dalam kemasan misterius produk produk yang diubah oleh “Eggs Lost”.
Rupanya ini bukan kesalahan yang produktif, tetapi bagian dari kampanye sosial, telur itu disebut oleh nol. Adalah untuk mengguncang konsep pengembangan untuk membidik komentar tambahan ini dan generasi muda bahwa masalah pengepakan adalah masalah serius dan harus fokus pada masalah serius. Telur yang hilang ini juga melambangkan donasi dan perawatan sosial.
Telur dari paket telur yang hilang akan didistribusikan kepada anak -anak yang terdaftar dengan risiko tes dan tinja. Anak -anak akan bertelur setiap hari selama enam bulan.
Program ini juga mencakup peran Phozhnoodu Kaders sebagai orang tua yakin orang tua untuk memastikan konsumsi nutrisi.
“Zerostting tidak hanya memiliki program diagnosis diagnosis, yaitu satu hari demi hari, tetapi satu hari kepala, kepala satu hari, program judul dan menambahkan operasi petani, Lucunul Hafiz.
Telur yang hilang oleh program nol akan menjadi telur yang hilang hingga 27 Januari hingga 31 Maret. Telur yang hilang bisa terlihat sedikit. Namun, telur bisa menjadi awal dari perbedaan besar dalam kehidupan mereka.
Untuk anak -anak, protein ternak adalah salah satu nutrisi terpenting untuk mencegah penyelundupan. Telur adalah salah satu sumber protein hewani.
Pada anak-anak berusia 6-8 bulan, kelola telur ayam untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Sebagian besar usia, protein hewani tumbuh meningkat.
Sementara lebih dari dua tahun, dua telur ayam dapat diberikan untuk kebutuhan protein 25g, atau 30 gram hati merah)
Asam amino protein hewani adalah sumber penting yang penting bagi anak -anak. Penelitian menunjukkan bahwa jika seorang anak mengkonsumsi lebih dari satu protein hewani, risiko kekejaman berkurang.
Selain protein, ada banyak nutrisi penting dalam telur, seperti vitamin A, vitamin D, omegow-3 dan folat yang mendukung kesehatan tubuh.