
Solusi Jitu Lawan Ancaman Siber Ala Cyber University
Ripbelika.com, menggambarkan bahaya dan efek mengerikan dari serangan dunia maya setelah Jakarta, segera menginjak gas untuk memberikan tindakan strategis untuk menghadapi ancaman cyber ini.
Seperti pada hari Kamis (1/16/2025) Penghargaan Manajemen Risiko Perusahaan Indonesia diadakan di Indonesia VII 2025, seorang pembicara utama VII 2025, diadakan pada hari Kamis (1/16/2025), di Ambhara Hotel di Jakarta Selatan, Cabivan Baro, Gunwan, yang disumbangkan senjata. Pistol.
1. Diagnosis risiko diperlukan, tidak ada pilihan
Gunwan menekankan pentingnya diagnosis bahaya yang menyeluruh. Dia mengatakan pada insiden itu, “Kenali kesenjangan keamanan, saya lebih suka yang terlemah, dan tidak pernah menunda perawatan. Semakin cepat perusahaan menyadari kemampuan titik lemah, sebanyak yang dapat dilakukan peretas di partai.”
2. Kebijakan dan prosedur tidak ditampilkan saja
Untuk melindungi sistem, semua organisasi harus memiliki pedoman yang jelas. Semua langkah harus ditulis dan diimplementasikan, dari akses kata sandi ke kebijakan akses data. Tanpa prosesnya, kode etik seperti memiliki alarm yang belum pernah dihidupkan.
3. Pelatihan dan kesadaran, bukan hanya seminar kantor
“Pekerja adalah penjaga terkemuka,” kata Gunwan dengan antusias. Dia mengingatkan bahwa pendidikan tentang proses keamanan cyber terbaik harus berkelanjutan. Dengan pelatihan yang tepat, semua orang di perusahaan dapat menjadi perisai pertama terhadap serangan.
4. Teknologi bukan hanya perangkat, tetapi juga strategi
Gunwan juga mengatakan bahwa teknologi canggih seperti firewall, sistem deteksi interferensi (IDS), dan enkripsi data adalah kunci untuk melindungi aset digital. Namun, menggunakan teknologi tanpa strategi yang tepat akan menjadi investasi yang mahal tanpa konsekuensi.
Dia menyimpulkan, “Kunci untuk mengelola risiko cyber adalah kombinasi manusia yang terlatih, kebijakan yang ketat dan teknologi yang kuat.” Strategi ini, menurutnya, adalah perisai yang tidak hanya akan membuat perusahaan tetap hidup tetapi juga menguasai medan perang digital.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara -cara untuk mengurangi risiko dunia maya, diharapkan perusahaan Indonesia akan dapat menciptakan lingkungan bisnis yang aman dan lebih fleksibel untuk menahan tantangan teknis di masa depan.