
Serapan Gabah Petani oleh BULOG di Jabar Catat Sejarah, Apa Itu?
Presiden Republik Indonesia, Prabovo Subjanja, Prabovo Subano, Bogo Perum yang sangat diakui untuk keberhasilannya dalam menelan sereal petani dengan harga 6500 rp per kilogram, menurut harga pembelian pemerintah (HEP), jika ia berkumpul di panen.
Penyerapan ini dilakukan bahkan secara langsung di ladang dengan harga yang sama, termasuk pisau basah.
Presiden Prabovo memberikan pengakuan ini pada hari Senin (7 April 2025) di National Rice Rice Rice House di Jawa Barat. Acara ini merupakan bagian dari panen simultan di 14 provinsi dan di 157 distrik/kota di seluruh Indonesia. Dukungan Pemerintah untuk Petani
Dalam pidatonya, Presiden Prabovo menyatakan pidatonya berkat bulog, petani dan instruktur pertanian atas kerja keras mereka dalam meningkatkan produksi pangan nasional.
“Saya berterima kasih kepada Bulog, petani, pendidik pertanian dan semua pihak yang bekerja keras untuk mengamankan makanan rakyat,” kata Presiden Prabovo pada hari Selasa (8.08.2025). Gubernur Deddy Mthijadi: Kebijakan ini adalah sejarah baru
Gubernur Barat -alava, Deddy Milad, menyebut kebijakan menyerap sereal ke Bogo sebagai titik balik baru pertanian Indonesia, terutama di Laut Barat. Dia menilai langkah pemerintah untuk menempatkan pisau kering HPP 6500 rp kg.
“Petani Subang dan Caravang percaya bahwa Bogo menelan pisau basah langsung di sawah dengan harga 6500 RP. Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Terima kasih, Tuan Presiden, ini adalah sejarah pertanian Barat,” kata Dady.
Wakil Menteri Pertanian, yang juga merupakan ketua dewan dewan bulog, Sudarion (Mas Gar), mengatakan kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah yang sebenarnya untuk meningkatkan kebaikan petani.
“Harga 6500 rp/kg adalah bukti yang jelas tentang keberadaan pemerintah. Petani secara langsung mengetahui manfaat dari kerja keras mereka,” kata Sudarion.
Dia menambahkan bahwa Bulgarus adalah petani yang berpendidikan aktif terkait dengan waktu panen yang tepat, sehingga kualitas biji -bijian ditingkatkan sambil mempertahankan ketersediaan dan stabilitas makanan nasional.
Pada awal April 2025, Bogg Perum diserap oleh lebih dari 800.000 ton setara beras, pencapaian tertinggi dalam dekade terakhir.
Penyerapan ini merupakan bagian penting dari pelestarian cadangan beras nasional dan untuk mendukung tujuan pemerintah dalam memperkuat keamanan pangan Indonesia.