gbk99

Rencana Pembatasan Medsos Anak Dapat Dukungan Psikolog

Read Time:1 Minute, 53 Second

Republika.co.id, seorang profesor dan profesor di University of Jakarta -University of Indonesia. Rose Mini Agoes Salim mendukung rencana pemerintah untuk membatasi anak -anak media sosial. Menurutnya, ketika mengoptimalkan perkembangan psikologis dan psikologis anak -anak, batas usia media sosial sangat dibutuhkan.

“Memang, anak -anak harus membatasi penggunaan media sosial. Profesor itu berkata:” Karena anak tidak memiliki cara berpikir yang matang, beberapa konten dapat dengan mudah memengaruhi mereka, dan ketika ada komentar negatif atau intimidasi online, Anda tidak tahu bagaimana menangani emosi. “Rose, Republic.

Kemudian, Profesor Rose meminta banyak orang tua yang membuat akun di Instagram, terutama untuk membuat akun untuk anak -anak. Menurut Profesor Ross, meskipun akun -akun ini dikelola oleh orang tua mereka, anak -anak di bawah usia 16 tahun masih bukan pilihan ideal untuk berpartisipasi dalam media sosial.

“Saya melihat akun orang tua saya yang telah membuka anak -anak mereka dan memperhatikannya. Profesor Ross berkata:” Meskipun akunnya adalah orang tua, anak itu juga berhubungan dengan media sosial. “

Dia menjelaskan bahwa anak -anak di bawah usia 16 masih perlu merangsang kognisi, bahasa, emosi dan dukungan orang lain. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua mendirikan anak -anak di media sosial, tetapi disarankan untuk mendukung anak -anak mereka untuk berinteraksi dengan dunia nyata, menemukan teman baru dan menjelajahi lingkungan sekitarnya.

“Anak -anak di bawah usia 16 tahun harus melewati latihan yang merangsang. Misalnya, tidak hanya bisu dan memegang ponsel, belajar dan berinteraksi dengan dunia luar, mencari teman, bagaimana kita mengelola persahabatan dalam kasus ini,” kata profesor itu. Mawar.

Profesor Ross menekankan bahwa persahabatan di dunia nyata tidak dapat digantikan oleh persahabatan di dunia virtual. Karena dia percaya bahwa persahabatan di media sosial salah.

“Persahabatan di dunia nyata dapat mengajari anak -anak banyak hal, membangun kontak sosial, rasa hormat, toleransi dan pemikiran kritis. Profesor Ross mengatakan:” Jika media sosial salah di media sosial, ini tidak akan digantikan oleh media sosial. “

Namun, untuk membiarkan anak -anak melepaskan ketergantungan mereka pada media sosial, mereka harus bekerja sama dalam keluarga. Jangan biarkan orang tua bermain bahagia di media sosial seperti konferensi makanan dan keluarga. Seperti yang telah kami ketahui, pemerintah berencana untuk mengusulkan peraturan tentang pembatasan usia pada pengguna media sosial Indonesia dengan berkomunikasi dan digitalisasi. Peraturan ini dianggap sebagai salah satu upaya pemerintah untuk melindungi anak -anak di ruang digital.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Demi Ducati Marc Marquez Ucapkan Selamat Tinggal Kepada Red Bull
Next post Sinergi Universitas Padjadjaran dan Universitas Catania Kaji Pengurangan Bahaya di Indonesia