gbk99

PT Kalbe Umumkan Semua Produk Obat Tidak Mengandung EtilenGlikol dan FietilenGlikol

Read Time:2 Minute, 16 Second

Suara.com – Kasus kegagalan ginjal akut menyerang ratusan anak di Indonesia telah menyebabkan pemerintah pindah. Salah satunya melarang beberapa obat di pasaran. 

Langkah ini setelah tuduhan awal alasan gagal ginjal adalah kandungan etileneglikol dan glikol dalam obat tersebut. Tentu saja, politik berdampak pada beberapa perusahaan farmasi.

Dalam hal ini, Pt Kalbe Farha TBK dan anak perusahaannya mengklaim bahwa masing -masing obat -obatan mereka yang beredar di publik tidak menggunakan isi etileneglikol atau fietlene glikol.

Pt Kalbe memastikan bahwa partainya selalu mematuhi standar yang ditetapkan oleh pengawasan makanan dan narkoba (BPOM). Ini telah ditransmisikan ke pernyataan resmi perusahaan di Jakarta, Jumat (21 Oktober 2022).

Kalbe menjelaskan bahwa kelompoknya selalu mempertahankan kualitas dan memenuhi standar untuk produksi obat (CPOB) dan distribusi obat (CDOB) yang ditetapkan oleh BPOM.

Perusahaan juga mengomentari kebijakan pemerintah yang melarang orang untuk mengedarkan atau mengonsumsi obat secara gratis atau dibatasi dalam bentuk xi -ro.

Menurut Kalbe, politik adalah bentuk prediksi pemerintah tentang penyesuaian sirkulasi produk xi. Ini juga online dan menjadi perhatian bagi Kalbe dalam pemasaran untuk publik.

Setiap produk yang beredar melalui Pt Kalbe benar bahwa ia telah menyelesaikan semua ketentuan BPOM. Selain tidak menggunakan dua bahan baku, kelompoknya juga memperkenalkan produk kalbe dari kandungan etilenglicol dan dietilenglicol agar aman untuk konsumsi publik.

Mengenai kerjasama, Kalbe mengklaim bahwa mereka akan terus memperkuat koordinasi dengan BPOM dan bagian -bagian lain yang relevan untuk mengedarkan obat -obatan seperti yang tersedia -ke -cars sesuai dengan pedoman Pemerintah.

Untuk informasi, Kementerian Kesehatan, bersama dengan BPOM, koordinat untuk mengidentifikasi obat -obatan dari perusak ginjal yang mengandung Xi -ro segera diekstraksi dari pasar. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa rencana untuk menghilangkan obat -obatan Xi -ro terkait dengan temuan tiga bahan kimia berbahaya.

Tiga zat tersebut adalah etileneglikol (misalnya), dietilenglikol (Deg) dan eter (EGBE). Konten ini ditemukan dalam 15 sampel obat -obatan, yang diteliti oleh pasien dengan gangguan ginjal akut.

Dia mengatakan bahwa bahan kimia ditemukan di organ pasien dengan survei tentang 99 anak yang meninggal karena gagal ginjal di Indonesia.

“Kami melemparkan dan darah, kami menemukan bahwa ada bahan kimia berbahaya untuk merusak ginjal. Setelah itu, kami pulang, kami meminta obat yang dia minum, juga mengandung bahan -bahan ini,” kata Budi Gunadi.

Tindakan preventif dalam pertanyaan itu, katanya, untuk sementara menghentikan pemerintah XI di masyarakat, baik usia anak -anak maupun orang dewasa.

Menteri Kesehatan mengatakan bahwa tindakan ini adalah tindakan pencegahan pemerintah untuk menekan tingkat kematian akibat gagal ginjal.

Kedua komponen juga merupakan penyebab kematian banyak orang di berbagai negara. Ada kasus serupa di Afrika, India, Cina dan beberapa negara.

“Simpan waktu sementara, jangan meningkatkan korban anak -anak kecil. Jika obat itu untuk dokter, tetapi kami menjaga dokter dan apotek sampai BPOM kemudian memastikan obat itu benar -benar berbahaya,” kata Buni Gunadi Sadikin. [Di antara]

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Membangun Persaudaraan dan Merawat Bumi Lewat Harmony Camp 2025
Next post Yuk, Isi Libur Panjang April 2025 dengan Nonton Kejuaraan Pacuan Kuda di Bantul Yogyakarta