
Penjual Nasi Uduk Meninggal saat Antre LPG 3 Kg, Bahlil Minta Maaf
LIPUTAN6.com, Jakarta – Viral di Penjual Media Sosial Uduk, yang meninggal, dan LPG 3 kilogram (KG) di Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahlalia menyatakan permintaan maaf atas insiden ini.
“Ya, kami adalah pemerintah pertama yang meminta maaf jika ini terjadi,” kata Kevin Pangalan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4.
Bahlil kemudian menunjukkan penyebab 3 kg batasan distribusi LPG, yang mulai berlaku pada awal Februari. Keputusan pemerintah untuk menjual 3 kg botol LPG tentang organisasi distribusi gas bersubsidi lebih fokus.
Selain itu, pemerintah ingin memfasilitasi distribusi gas LPG yang akan dicapai oleh publik. “Kedua, kami melakukan perbaikan. Apa yang telah kami lakukan dari pagi ini sebagai tanggapan terhadap orang -orang kami akan membutuhkan dengan baik dan mudah,” katanya.
Untuk meningkatkan pengiriman 3 kg LPG, Bahlil akan meningkatkan 3 kg LPG menjadi basis LPG 3 kg.
“Kami menginginkan subsidi pemerintah yang baik ini untuk tujuan.
Salah satu topik yang dibahas oleh Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral telah dibahas tentang status pengecer Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral Kamar Deputi XII.
Menurut Bahlil, distribusi distribusi LPG 3 kg adalah untuk mencapai tujuan bagi mereka yang membutuhkannya.
“Kami sebelumnya menyelesaikan pertemuan dengan Komisi Perwakilan XII, salah satu topik untuk mendapatkan solusi terbaik. Sebelum pertemuan, saya mengatakan bahwa tujuan pengaturan ini baik, jadi LPG 3 kg langsung pada tujuan, pada kenyataannya ada rahasia dan subsidi LPG RP8 kami per tahun,” katanya.
Bahlil menegaskan bahwa jika LPG dipasok sendirian dan dalam kondisi penuh, tidak ada masalah.
“Hanya selama ini yang terdaftar dari agen ke pangkalan, di sini harganya baik -baik saja. Karena subsidi kami adalah Rp12 000/kg, itu berarti satu tabung berarti tiga kali RP36 000. Ini adalah negara bersubsidi.
Namun, itu adalah harga 3 kg LPG, yang melebihi di atas di tingkat ritel.
“Jika pengawasan menggunakannya, jadi tidak ada kenaikan harga di pangkalan. Apa yang selalu berbeda ketika kita sampai ke pengecer. Tapi kita tidak bisa menyalahkan siapa pun, semua ini sekarang menjadi pos,” kata Bahlil.
Malam ini akan mengatur pertemuan untuk memutuskan dan secara teknis mendiskusikan keadaan pengecer di sub -pangkalan LPG 3 kg.
“Saya ingin bertemu malam ini. Saya akan bertemu malam ini, saya memutuskan. Jika pangkalan mendistribusikan pengecer dan pengecer langsung ke konsumen.