
Pendapatan Naik 129,16%, Bakrie Telecom Tekan Rugi pada Kuartal III 2024
LIPUTAN6.
Sejak September 2024, Bakri Telekom telah merilis pendapatan bisnis sebesar 98,52 miliar hal. Pendapatan meningkat sebesar 129,16 persen dibandingkan dengan September 2024, yang dicatat pada 42,99 miliar hal. Pada saat yang sama, harga pendapatan pada bulan September 2024 naik menjadi 72,31 miliar pp dibandingkan dengan 40,87 miliar rp pada bulan September 2023.
Namun, BTEL masih menggunakan laba kotor 26,21 miliar RP, yang secara signifikan dibandingkan dengan laba kotor pada September 2023, yang dicatat pada 2,12 miliar RP. Setelah penyitaan biaya operasi, perusahaan mengumumkan laba operasi sebesar 4,32 miliar pp, beralih dari bisnis Tugi, dicatat pada September 2023 dari 19,48 miliar hal.
Meluncurkan Laporan Keuangan Perusahaan dalam Mengungkapkan Informasi Pertukaran, Selasa (11/19/2024), perusahaan merilis muatan lain 65,39 miliar hal. Akibatnya, perusahaan mengumumkan hilangnya periode saat ini yang dapat dikaitkan dengan pemilik rumah dalam jumlah 54,49 miliar hal. Namun, kerugian itu kurang dari kerugian pada bulan September tahun lalu, yang dicatat pada 73,66 miliar hal.
Dibandingkan dengan aset perusahaan pada bulan September 2024, turun menjadi 59,82 miliar PP dari 60,27 miliar RP pada akhir tahun lalu. Kewajiban naik menjadi 5,99 triliun rps pada September 2024 dibandingkan dengan akhir tahun lalu 5,94 triliun rp. Pada September 2024, perusahaan mencatat kekurangan modal 5,94 triliun rp dibandingkan dengan kekurangan modal pada akhir tahun lalu 5,88 triliun rp.
Sebelumnya, Pt Bakri Telekom TBK (BTEL) mengancam akan meninggalkan Bursa Efek Indonesia (IDX) atau menghapusnya. Ini karena IDX sementara telah ditangguhkan (suspensi) perdagangan dalam perdagangan saham di PT backie TBK (BTEL) 24 bulan, mulai 27.05.1021.
“Dengan demikian, berdasarkan ketentuan III.3.1.2 Jumlah peraturan pertukaran I-I sehubungan dengan penghapusan perekaman dan perekaman (Reliance), perusahaan telah memenuhi kriteria untuk menghapus pasar saham di Indonesia,” tulis kepemimpinan BEI The BEI seperti dikutip seperti dikutip. Dari dikutip oleh deteksi informasi, Sabtu (29/5/2021).
Untuk dicatat, Bursa Efek Indonesia (IDX) memperluas suspensi backie telecom pada 10.05.2011.
Saat ini, kepemilikan masyarakat dalam warna hitam mencapai 50,94 persen, investasi teknologi PT Huawei adalah 16,81 persen, Pt Mahindo Agung Sentosa sebanyak 13,58 persen, Pt Bacrie Global Ventura sebanyak 7,17 persen, bahkan 6,01 persen, kredit suis Singapura Suis Ag Singapore sebanyak 7,17 persen ,, bahkan 6,01 persen, credit suis ag Singapore. sebanyak 5,38 persen dan Pt Bakri dan TBK Brothers (BNBR) sebanyak 0,12 persen.
Sebelumnya, Bakri Telekom mengajukan laporan keuangan pada tahun 2020.