gbk99

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Capai 777 Ribu Peserta, Jangkau Usia Sekolah Mulai Juli 2025

Read Time:2 Minute, 27 Second

LIPUTAN 6.com, Jakarta – Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), diluncurkan oleh Kementerian Republik Indonesia, telah menarik perhatian luas kepada masyarakat. Pada 16 Maret 2025, lebih dari 777 mil terdaftar di 9.285 Puskesmas di 502 wilayah/kota di 38 provinsi di seluruh Indonesia.

Keberhasilan ini menunjukkan antusiasme yang besar untuk layanan kesehatan pemerintah. Dari 10 Februari hingga 15 Maret 2025, ada 20 regan/kota dengan partisipasi tingkat tinggi, di mana Lamongon Regency menang pertama dengan 27.284 peserta, diikuti oleh Mozokto (24.361 peserta) dan Kota Semarang (19.997 peserta).

Menteri Kesehatan Bussadi Sadikin menekankan bahwa PKG adalah salah satu inisiatif kesehatan utama yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan di Indonesia. Program ini bertujuan untuk mencapai lebih dari 280 juta orang Indonesia untuk meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan. Fokus pada pemeriksaan lengkap

PKG menawarkan berbagai layanan tes, termasuk penyakit jantung, kanker dan pemeriksaan kesehatan mental. Mereka memberikan perhatian khusus kepada wanita hamil dan balita untuk mendeteksi masalah kesehatan potensial di muka.

“Terutama untuk wanita hamil dan balita, program ini memberikan tes medis yang sangat penting untuk pra -deteksi masalah kesehatan,” kata Health Budy pada pertemuan koordinasi pada 17 Maret 2025.

Metode pemeriksaan kesehatan gratis ini melekat pada tiga momentum utama berdasarkan siklus hidup masyarakat: tes khusus untuk ulang tahun, sekolah dan wanita hamil dan balita. Sejak dimulai pada 10 Februari 2025, tes 0-16 tahun dan 18 tahun dan lebih banyak telah dilakukan sesuai dengan peringatan masing-masing.

 

Mulai Juli 2025, kisaran program ini diperluas ke lingkungan sekolah target anak-anak berusia 7-17 tahun untuk memastikan pemeriksaan kesehatan rutin bagi siswa. Sementara itu, wanita hamil dan balita dapat memasuki layanan pusma dan poxiite, termasuk skrining hormon, deteksi kardiovaskular bawaan, pemeriksaan gigi dan kesehatan mata, telinga dan ketegangan.

Untuk orang dewasa dan manula, program ini berfokus pada memeriksa risiko leher, kanker dan kesehatan mental dan fisik. Baru -baru ini, PKG juga termasuk pemeriksaan kesehatan mental setelah usia sekolah dasar.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kesehatan mental yang sebagian besar diabaikan,” kata Menteri Kesehatan.

 

 

Keberhasilan di beberapa bidang implementasi PKG mendukung kebijakan pemerintah daerah, sosialisasi yang efektif dan persiapan fasilitas medis dan staf Puschemas. Lamongan, yang mencatat lebih banyak partisipasi, adalah contoh yang berhasil dari aplikasi PKG yang sesuai.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Aya Sugiasto, menekankan pentingnya koordinasi regional untuk mendukung program ini. Saat ini, target tes PKG ditetapkan pada 50 ribu tes per hari, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 100 ribu tes per hari untuk mencapai target 100 juta inspeksi per tahun.

“Ada indikasi utama regional yang jelas karena Lamongon, Mozokroo, Semarang, dan Dimac berhasil. Informasi yang diberikan oleh para pemimpin regional, kepala desa atau kepala desa juga sangat berguna,” kata Bima.

Dengan strategi yang ditingkatkan, komunitas PKG diharapkan untuk mencapai lebih luas, memastikan bahwa setiap orang mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang mereka butuhkan. Program ini adalah langkah yang mencegah pemeliharaan kesehatan masyarakat, tetapi merupakan bentuk komitmen pemerintah yang jelas untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dampak Besar! Tarif Impor Mobil 25 Persen Donald Trump Bikin Produsen dan Konsumen Cemas
Next post Rukiah Online Nyai Rosidah di TikTok Jadi Perbincangan Warganet