
Parah! KPR Sudah Lunas, Ribuan Nasabah BTN Belum Terima Sertifikat
Jakarta – PT Bank Tabynganan Negara (BBTN) telah melaporkan bahwa ada 38.144 rumah yang tidak menerima sertifikat atau pengembang, bahkan jika pelanggan membayar Home Mortgage (KRP).
Kasus ini juga merupakan tingkat tinggi Kementerian BTN dan Bank. Alasannya adalah bahwa BTN dikurangi sebesar 40% dari gaji pelanggan selama 15-20 tahun, tetapi pinjaman hipotek rumah berakhir dalam situasi karena tidak mendapatkan sertifikat pengembangan.
Dalam kemarahan, Menteri Negara, Erick Thohir, memerintahkan Bank Btna di BTNA tentang BTNA dan yang buruk.
“Saya minta maaf, saya meminta produksi yang bertanggung jawab, daftar BTN,” kataku pada konferensi pers, Jakarta, Selasa (02/20/2012).
BTN terus membuat pengembangan internal (koreksi koreksi) dengan meningkatkan sistem perusahaan. Perhatikan, 82% rumah infrastruktur fokus pada BTN.
Erick menekankan bahwa pemerintah atau pemerintah yang baik (GCG) adalah mandat negosiasi. Artinya, aplikasi harus dibuat dalam urutan yang benar.
“Saya menghargai kontaminasi diri BT serta meningkatkan sistem. Di mana, jika kita ingin terus tumbuh, terutama untuk 3 juta rumah harus berhasil,” katanya.
“Dan BTN juga melindungi 82 persen rumah mereka. Perusahaan yang paling penting adalah hal terpenting yang selalu saya tekankan,” katanya.
Sementara itu, BTN Nixon L.P. Presiden Naptupulu mengatakan 38.144 rumah yang terlibat dalam 4.000 produsen bersertifikat.