
Legenda Tinju George Foreman Meninggal Dunia pada Usia 76, Dikelilingi Keluarga Terkasih
LIPUTAN6.com, Jakarta George Foreman, salah satu petinju legendaris besar, meninggal pada usia 76.
Keluarga George Foreman mengklaim bahwa petinju berat Texas yang berat meninggal dengan tenang bersama orang -orang yang dicintainya.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan melalui media sosial, keluarga George sangat menyedihkan kepergian Foreman.
“Hati kami berkabung. Dengan kesedihan yang mendalam, kami mengumumkan bahwa George Edward Foreman Sr. Sr.
George Foreman, sosok ayah
Selama hidupnya, keluarga itu menyukai patung George Foreman. Bagi keluarga, Foreman adalah seorang pendeta yang serakah, seorang suami yang berdedikasi, ayah dan kakek yang terkasih yang penuh kebanggaan.
“Hiduplah kehidupan yang dilambangkan dengan iman, kerendahan hati, dan tujuan yang belum terselesaikan,” kata keluarga itu.
Keluarga itu juga berterima kasih kepada doa -doa dari banyak pesta. Tetapi selama periode berkabung, menuntut privasi keluarga.
“Kami bersyukur atas produksi cinta dan doa dan kami menghormati kehidupan pribadi jika kami menghormati kehidupan yang sangat baik dari pria yang memberkati kami,” kata keluarga George Foreman.
George Foreman lahir pada 10 Januari 1949, 1949 Nancy Ree (Nelson) Foreman (Nelson) di Marshall di Texas dan J. Foreman, seorang pekerja kereta api.
Dia tumbuh di kamar kelima – lingkungan yang diketahui tinggi dalam kemiskinan di Houston. Masa kecil Foreman dilukis dengan berbagai tantangan, termasuk masalah keluarga dan lingkungan.
Foreman dibesarkan oleh suami ibunya J.D. Foreman, tetapi ayah kandungnya adalah seorang veteran Leroy Moorehead Perang Dunia II. Meskipun ia menganggap J.D. ayahnya, Foreman, belajar kebenaran tentang ayah kandungnya setelah sukses dalam karir tinju.
Pada masa remaja, Foreman terjebak dalam kehidupan kriminal dan meninggalkan sekolah bahkan pada usia 16 tahun. Tetapi setelah menemukan bakat tinju, ia mampu memanjat dan mengubah hidupnya. Keberhasilan ini tidak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Foreman dikenal sebagai gaya tinju yang agresif dan petinju kelinci yang hebat. Ini memiliki permainan game yang mengesankan dengan beberapa kemenangan spektakuler.
Sepanjang karirnya yang cemerlang, Foreman memenangkan 81 dari 76 pertandingan, misalnya, memberi tahu kami hari ini.
Nama George Foreman selalu ingat sebagai salah satu petinju berat terbaik sepanjang masa. Keberhasilannya tidak hanya diukur oleh zona yang dia berhasil, tetapi juga berdasarkan inspirasi yang dia berikan kepada banyak orang untuk gagal dan berjuang untuk impian mereka.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa medali emas Olympiacos juga dikenal karena kekalahan “Rumble in the Jungle” melawan Muhammad Ali pada tahun 1976. Ia kemudian menjadi juara dunia kelas berat tertua dalam sejarah pada usia 46 pada tahun 1997.
Setelah pensiun dari dunia tinju, Foreman adalah karakter yang penting. Ini aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan amal. Dedikasinya dan kepeduliannya kepada orang lain membuat banyak orang semakin hormat dan mencintainya. Itu terinspirasi oleh banyak orang untuk membuktikan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dalam bidang olahraga, tetapi juga kontribusi positif bagi masyarakat.
Foreman mengajarkan konsep ketekunan dan lompat. Menunjukkan bahwa masa lalu yang gelap tidak boleh menentukan masa depan.
Dengan keyakinan pada bakat, kerja keras, dan keyakinan pada diri sendiri, seseorang dapat mencapai kesuksesan yang sangat baik. Selain itu, ini juga menunjukkan pentingnya kontribusi positif bagi masyarakat dan lainnya. Semangat pertempuran dan kesejahteraan sosial akan selalu mengingat dan ditransfer ke generasi mendatang.