gbk99

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Flu Burung dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan

Read Time:1 Minute, 43 Second

LIPUTON 6. Baru -baru ini, kasus ARI di Cina telah berfokus pada kebangkitan kasus ARI, yang disebabkan oleh virus influenza dan virus metapano manusia (HMPV) antara lain. Yang juga, pada 7 Januari 2025, termasuk pecahnya penyakit dan judul “infeksi pernapasan akut termasuk metapanumovirus manusia di belahan bumi utara”.

Khusus untuk flu burung terkait burung, yang merupakan bagian dari judul Kementerian Surat Kesehatan Lingkaran, kali ini, berfokus pada kasus GISAID (Global Genomic dan Organisasi yang sangat dikenal) pada tahun 2025 dan sangat terkenal). Sampai baru-baru ini, orang-orang dengan 66 orang dilaporkan telah dilahirkan pada seorang pasien yang dimiliki bersama pada seorang pasien berusia 65 tahun.

Pusat Penyakit untuk Pengendalian Penyakit (CDC) – Saya mengusulkan bahwa Indonesia membentuk tubuh yang sama – analisis genomik yang dilaporkan dalam kasus H5N1 di negara bagian Louisiana. Penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan di mana virus H5N1 cenderung meningkat, menginfeksi jalan napas pada manusia, yang juga dapat meningkatkan penularan. Tahap pencegahan perubahan terus menjadi genom virus H5N1 dan mencegah tumpahan antara manusia, unggas dan hewan.

 

Di Amerika Serikat, jutaan unggas dan hewan terinfeksi H5N1, yang diklasifikasikan sebagai virus avian influenza (HPI) yang sangat patogen (HPI) dan lebih dari 3.000 analisis genomik. Di Indonesia, meskipun banyak perhatian di sektor hewan saat ini difokuskan pada penyakit oral dan kuku (PMK), penting juga untuk meningkatkan kesadaran H5N1. Mereka membutuhkan analisis hewan dan pengawasan di negara ini.

Selain analisis hewan, implementasi konsep “satu kesehatan” juga merupakan kecepatan yang tepat untuk memperkuat penerapan konsep kesehatan di Indonesia. Konsep ini adalah gerakan gabungan yang menekankan pemahaman dan pengelolaan interaksi antara kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan lingkungan.

Diharapkan bahwa surat edaran dari Kementerian Kesehatan ini, 2025, akan memberikan manfaat besar dari penghapusan Indonesia, termasuk flu burung (H5N1). Dalam pelepasan H5N1 GISAD, ia mengatakan bahwa vaksin dan anti-virus untuk manusia dan hewan. Dalam kebutuhan untuk persiapan global untuk memastikan keberhasilan. Selain itu, penting juga untuk mencegah flu burung (H5N1) yang memiliki ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di masa depan, meningkatkan kemampuan untuk merespons dan mengendalikan wabah.

Prof. Tajandra Yoga Aditama

Profesor Direktur / FKUI, mantan Direktur Penyakit Menular, Asia Tenggara

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mengungkap Motor Patwal yang Kawal RI 36 Hingga Berselisih dengan Taksi
Next post Studi Ungkap Pola Makan Seperti Ini Dapat Membantu Mengatasi Nyeri Kronis