gbk99

Kisah Diana Cristiana Dacosta Ati, Pejuang Pendidikan di Pelosok Papua Selatan

Read Time:2 Minute, 6 Second

Papua, sattamatka420.org – Diana Cristiana Dacosta Ati adalah sosok yang menginspirasi yang mengabdikan dirinya untuk mempromosikan pendidikan di daerah -daerah yang jauh di Papua Selatan.

Sebagai penerima Hadiah Astra untuk menilai penghargaan pada tahun 2023 oleh Astra di bidang pendidikan, Diana menjadi simbol ketulusan dan komitmen untuk memerangi pendidikan di daerah yang sangat jauh.

Sejak 2018, Diana telah memutuskan untuk menjadi daerah yang jauh di daerah terpencil Kampung Atti, Mappi Regency, South Papua. Di sebuah desa yang hanya memiliki sekitar 200 kepala keluarga, pendidikan bukanlah prioritas utama bagi banyak anak.

Sebagian besar anak tidak pergi ke sekolah karena mereka harus membantu orang tua mereka menemukan makanan di hutan. Situasi ini diperburuk oleh staf guru yang terbatas, di mana guru asing jarang hadir, sehingga kegiatan mengajar dan belajar di sekolah tetap ada sebelum kedatangan Diana.

Diana kemudian dianugerahi Sekolah Dasar State Atti, satu -satunya sekolah di desa. Sekolah ini hanya memiliki tiga ruang kelas dengan sedikit fasilitas. Jumlah bangku dan tabel yang terbatas menyebabkan siswa duduk di lantai selama proses pembelajaran.

Namun, ini tidak mengurangi semangat Diana untuk mengajar anak -anak membaca, menulis, menghitung, dan memperkuat nilai -nilai nasionalisme.

Ketika Diana tiba untuk pertama kalinya, keadaan pendidikan sangat mengkhawatirkan. Faktanya, siswa di Kelas 6 juga tidak dapat membaca. Namun, kehadiran Diana dan dua rekannya membuat perubahan besar. Mereka berhasil memberikan pendidikan sarjana kepada anak -anak Kampung Atti dan perlahan -lahan anak -anak mulai membaca dan menulis.

Jumlah siswa di Attin di sekolah dasar juga terus berkembang sejak Diana mulai mengajar. Awalnya, hanya ada 65 siswa, tetapi pada bulan Juli tahun lalu jumlahnya meningkat menjadi 85 orang.

Perubahan positif ini juga diamati oleh semakin banyaknya anak -anak Kampung Atti yang melanjutkan pelatihan mereka di tingkat gym. Pada tahun 2022, hingga 24 siswa berhasil memasuki sekolah menengah dan sekarang di Kelas VIII. Tahun ini, 14 siswa lain juga mengikuti dalam langkah yang sama dan melanjutkan pendidikan mereka di tingkat yang lebih tinggi.

Perjuangan Diana untuk Kampung Atti tidak mudah, tetapi komitmen dan kerja kerasnya menunjukkan betapa pentingnya seorang guru penting untuk mengubah masa depan anak -anak, bahkan di tempat yang paling jauh. Dengan daya tahan dan komitmen, Diana terus membuka pintu untuk pendidikan untuk generasi muda di Papua selatan, memberi mereka kesempatan untuk mencapai masa depan yang lebih cerah. Bandung menyambut tahun ajaran baru dan segera memiliki sekolah berkualitas internasional dalam upacara ini pada saat yang sama meningkatkan komitmen untuk mengimplementasikan proyek sesuai dengan jadwal, yaitu Mei 2025, untuk memulai kegiatan mengajar dan belajar selama tahun ajaran 2025/2026. sattamatka420.org.co.id 11 April 2025

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Indonesia Mau Jadikan Telur Alat Negosiasi Tarif Trump ke AS
Next post Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya