
Kemenperin dan Platform Master Bagasi Kolaborasi Perkuat Produk UMKM di Pasar Global
Liptan 6.
Sebagai hasil dari pertemuan antara master dan CEO Renee Jantita dari industri kecil dan menengah industri (Dirgen Ekma), beberapa inisiatif terjadi untuk mempercepat perluasan LSM Indonesia di pasar dunia.
Amir Hamja, pendiri dan CEO Master, menekankan visi perusahaannya sebagai “jendela Indonesia” untuk dunia.
“Nusantara Wave” dikatakan berkenalan dengan produk lokal dan MSM di industri internasional (pasar global), “kata Amir dalam pernyataannya pada hari Jumat (21.03.2025).
Dalam diskusi di Kementerian Industri, baru -baru ini mempercepat produk MSME telah menjadi perhatian utama.
Rene menekankan bahwa pentingnya stabilitas dalam proses produksi, seperti proses pengeringan buah -buahan dalam chip, perawatan rempah -rempah dalam bubuk untuk kemasan yang inovatif dan tahan lama.
“Namun, tantangan bantuan online MSME menyebabkan masalah khusus,” kata Renny.
Serangan produk pencetakan tekstil yang mirip dengan Battika juga menjadi berita utama. Kementerian Industri dan Master Bagosi setuju untuk mempromosikan kampanye untuk penggunaan Batik asli untuk melestarikan warisan budaya Indonesia, termasuk pendidikan migran di luar negeri untuk pendidikan.
Kerja sama antara Master of Barang dan Kementerian Industri mencakup berbagai aspek, termasuk: baik keserakahan dan pekerjaan online di Kementerian Industri dan Langkah -langkah. Implementasi Ekspor Bisnis dan Standar Perdagangan Global. Pemecah UMKM di berbagai industri untuk mendeteksi produk lokal. Bagikan pemahaman dan strategi di forum industri.
Kolaborasi adalah kuncinya
Master Baggasi, yang berfokus pada layanan logistik, akan memulai layanan “iklan” untuk meningkatkan visibilitas produk MSME.
Perusahaan bekerja sama dengan merek besar Indonesia untuk mendorong pengguna menemukan pengguna produk MSME untuk mempelajari fungsi investigasi nusantar.
“Kerjasama adalah koordinasi antara pemerintah, pemain industri, dan UMKM akan membawa produk -produk Indonesia di seluruh dunia,” jelas Amir.
Kementerian Industri menawarkan berbagai program untuk mendukung MSM Indonesia. Misalnya, EKM E-Smart membantu dalam Teknologi E-Business MSMS Master dan menjual secara online melalui pasar terkenal seperti Tocopidia dan Shopi.
Program ini berhasil membantu UMKM untuk bertahan hidup dan berkembang bahkan dalam epidemi.
Objek sertifikasi halal juga merupakan prioritas, terutama untuk area makanan dan minum (KBLI 10 dan 11), melalui penggunaan sistem pengumpulan data Hallaha (Saliha) dengan IKM 1250 bersertifikat ini pada tahun 2024.
Bantuan diberikan dengan rute independen dan reguler. MSME juga membantu mensertifikasi tingkat komponen internal (TKDN) untuk memaksimalkan potensi akuisisi barang dan jasa negara.
Program lain yang sama pentingnya adalah mesin dan peralatan restrukturisasi. Kementerian Industri menyediakan bantuan pendanaan untuk UKM yang memenuhi kriteria tertentu untuk meningkatkan teknologi, efisiensi, dan produktivitas. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan persaingan ICM Indonesia.
Selain itu, Creative Business Incubator (CBI) – Bali Creative Industry Center telah mempromosikan MSM kreatif, terutama untuk meningkatkan kemampuan profesional mereka dan untuk transmisi penonton. Acara ini mencakup berbagai pihak, termasuk ilmuwan, pelatih industri dan investor.