
Kasus Dengue Cenderung Meningkat di Musim Hujan, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada DBD
LIBUDON 6.com, Jakarta – Kasus demam berdarah meningkat karena musim hujan sekarang tiba. Ina Augustina, direktur Kementerian Kesehatan, Sealini saya masih merupakan ancaman kesehatan di Indonesia. Ini bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga penyakit yang disebabkan oleh nyamuk AIDS -eJifty mempengaruhi produktivitas sosial dan mengangkut sistem layanan kesehatan.
“Dengue adalah ancaman kesehatan yang nyata bagi orang -orang Indonesia yang cenderung meningkatkan kasus demam berdarah sepanjang tahun dan tumbuh selama musim hujan,” kata Sabtu di Jakarta “tindakan pencegahan DHF,” kata Annera.
Oleh karena itu, selama musim hujan, ia memohon kepada komunitas INA untuk menyadari fent darah demam berdarah (DHF) melalui banyak upaya pencegahan.
Menurut data, ada 6.050 kasus DHF, yang memiliki 28 kematian sejak awal 20 Januari 2025.
Ina menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengelola ganggang demam berdarah dengan berbagai program, termasuk program kontrol vektor, gerakan 3m plus, serta 1 gerakan 1 kamar Jumantic.
Pemerintah juga telah menetapkan strategi nasional untuk pemrosesan demam berdarah pada tahun 2021-2025, yang menekankan integritas pemerintah lintas batas, sektor swasta dan masyarakat untuk memperluas perbatasan pendidikan dan pencegahan.
Ina mengatakan bahwa melawan demam berdarah darah demam berdarah bukan hanya sikap.
Dewan Direksi telah memperkenalkan strategi berbasis inovasi, termasuk implementasi Volpacia di banyak bidang seperti Yogakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semang, Pontang dan Kubang.
“Aspirasi ini harus didukung oleh bagian aktif dari komunitas, dan salah satunya adalah menggunakan aplikasi 3m Plus, yaitu, menyaring, menutup, mendaur ulang dan mencegah nyamuk,” katanya.
Dalam kasus yang sama, I Gusti Ayu Nyoma Partwi, seorang ahli penyakit anak -anak, menekankan kemampuan untuk meningkatkan kasus demam berdarah, terutama selama musim hujan.
Menurut informasi, 47 % kasus anak-anak demam berdarah dan remaja, dengan tingkat kematian yang lebih tinggi, 45 % anak-anak berusia 5-14 dan 21 % dari anak-anak berusia 1-4.
“Pencegahan adalah kunci utama vaksin dan vaksin dapat menjadi fase perlindungan ekstra,” kata Ayu.
Pada anak -anak, demam berdarah, kehidupan, sering dimulai dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, titik -titik merah pada kulit, muntah dan sakit perut. Jika ini ditangani terlambat, ruang ini dapat berlanjut dengan stroke demam berdarah, yang berbahaya.
Namun, vaksin demam berdarah dalam program BPJS tidak disembunyikan, tetapi rencana kekebalan nasional untuk menargetkan anak -anak.
“Karena alasan ini, langkah -langkah pencegahan awal sangat penting, dan masyarakat disarankan untuk menunggu sampai keterlambatan pengobatan penyakit,” kata Ayu Neoman.