gbk99

Kak Seto Singgung Brain Drain di Tengah Ramainya #KaburAjaDulu, Apa Artinya?

Read Time:2 Minute, 58 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta belakangan ini beberapa #Kabujadulu sebagian besar telah membahas di media sosial, terutama X. Dalam hal kekhawatiran sederhana karena mereka merasakan kurangnya peluang atau apresiasi di negara ini, sehingga mereka memilih untuk mencari peluang di luar negeri.

Health- LIPUTAN6.com Bicara tentang ini dengan psikolog Seto Mulyadi atau Karibia bernama Kak Seto. Dia juga menjelaskan dengan kata -kata otak ketika membahas kondisi ini.

 

Brainstorm yang berarti migrasi orang -orang berkekuatan tinggi di negara lain karena tidak mungkin di negara mereka.

“Saya sering mendengar otak berjalan ya, kasus pelarian intelektual, statistik anak muda yang kreatif tetapi tidak menemukan tempat untuk mendorong. Pada akhirnya mereka meningkatkan kemampuan mereka di daerah lain, tetapi masih memiliki kewarganegaraan tinggi sehingga pada saat itu kembali ke negara itu,” jelas Kak Seto.

Contoh seorang pria terkenal yang pindah ke luar negeri adalah B. J. Habibie yang juga merupakan presiden ke -3 Indonesia.

“Kita melihat sebagai Habibie Easter yang cukup di Jerman. Lemudian mungkin juga tokoh lain. Nasionalis tetap tinggi,” kata Kak Seto melalui telepon pada hari Sabtu (2/15/2025).

Seto level, kata itu sama dengan #Kabujadulu. Ketika mereka melihatnya dalam pilihan kata, ada kata “pertama” yang tidak berarti selamanya.

“Ada bagian dari ‘pertama’ yang berjalan lebih dulu, untuk sementara waktu, untuk berlari untuk sementara waktu tetapi itu akan kembali yang harus mendasar. Kecuali jika tagar itu ‘hanya lari ah’ sehingga sudah belum kembali, misalnya,” kata Seto.

 

 

Seto level, #Kabujadulu tidak selalu diperlukan untuk muncul dari sisi yang buruk. Jika ini berlaku sebagai memori untuk mendapatkan kesempatan untuk berhasil, maka itu bisa dilakukan.

“Jadi itu bukan hanya keputusasaan, hanya mengeluh, tentu saja, mencari peluang. Beberapa telah berhasil, beberapa kekuatan, ada yang tidak. Ada juga tokoh untuk orang muda yang tinggal di negara ini dengan semua kreativitas mereka,” Seto menjelaskan.

Juga, ia pergi ke, bangsa ini berada di tengah Indonesia 2045.

“Jadi kita juga harus melihat bahwa kekaburan ini bukan hanya masalah tanggung jawab, ya, kita ingin menikmati kehidupan yang lebih bahagia, bukan.

Tujuannya tidak lain adalah kembali ke Indonesia dan membangun negara ini.

“Jadi kita tidak membutuhkan pikiran negatif segera,” kata Seto.

 

Dalam pernyataan lain, pendiri Merbal Drone, Ismail Fahmi mengungkapkan, tagar “lari pertama” diikuti lebih awal di akun @amourraxexa pada 8 Januari 2025. Tetapi pada saat itu masih merupakan kegiatan kecil.

“Virus hanya setelah diangkat @hrdbacot pada 14 Januari 2025, kemudian akun @berianidris pada 6 Februari 2025,” kata Ismail kepada LIPUTAN6.com, Jumat (2/14/2025).

Itu dipertimbangkan, #Kabujadulu adalah respons yang mengganggu terhadap situasi di Indonesia yang didengar oleh karakter lain. Mereka mencari peluang kerja, meninggalkan tips, bahaya fokus, dan membandingkan langsung di Indonesia dan luar negeri.

“Frustrasi para pelaku adalah terhadap situasi di Indonesia yang disebabkan oleh berbagai faktor, serta ketidakpuasan ekonomi, penurunan kehidupan, ketidakadilan sosial, politik pemerintah yang buruk, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik,” katanya.

 

Dalam hal usia, Ismail mengungkapkan, mereka yang menambahkan tagar ini antara 19-29 sebesar 50,81 persen, kemudian 38,10 persen di bawah 18 tahun. Sementara dalam hal seks, setengah lebih diterbitkan oleh orang-orang.

“Kebanyakan orang 59,92 persen, maka wanita 40,08 persen,” katanya.

Ada efek positif dan negatif dari kegembiraan #Kabujadulu. Ismail mengatakan, dari sisi positif jaringan untuk percaya pada peluang yang lebih baik untuk bekerja di luar negeri. Ini juga menambah berbagai pengalaman hidup dan mencapai kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru

“Selain itu, ada kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pengembangan pribadi,” katanya.

Kemudian dari sisi negatif, pandangan negatif pemerintah dan situasi di negara itu muncul. Selain itu, kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya baru dan stigma sosial bagi mereka yang memilih untuk pindah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post Asma Sering Kambuh pada Anak, Dokter: Pastikan untuk Hindari Pencetus