
Beda Kelas Indonesia dan Korea dalam Mengelola Keamanan Siber: yang Satu Transparan, Lainnya Saling Lempar Tanggung Jawab
JAKARTA – Siberstorm tidak mengetahui perbatasan dan mengancam data pribadi dan infrastruktur digital di mana -mana. Cara negara dan industri mereka merespons ancaman ini dapat mencerminkan kedewasaan dan komitmen terhadap keamanan digital.
Pakar keamanan di Siber Alfons Tanujaya membandingkan dua insiden cyber yang terjadi hampir secara bersamaan. Satu di Korea dan yang lainnya di Indonesia, menunjukkan kontras yang tajam antara pekerjaan dan pengaruhnya.
Korea: SK Telekom menghadapi malware, transparansi adalah kunci untuk merespons dengan cepat pada bulan April 2025. SK Telekom (SKT), sebuah perusahaan telekomunikasi Korea terkemuka, dikejutkan oleh deteksi malware yang meresapi sistem. Tanpa melambat, SKT akan segera memposting detail insiden bersama dengan risiko potensial. Mereka dengan jujur menunjukkan bahwa jika peretasan ini benar, striker dapat mencuri data sensitif seperti IMSI (identitas pelanggan seluler internasional), USIM Switch, data penggunaan jaringan, dan SMS/kontak yang disimpan dalam SIM.
Ancaman termuda? Kemungkinan untuk bertukar SIM yang dapat mengambil alih identitas digital klien.
Jawaban SKT tidak berhenti di situ. Dengan solusi yang luar biasa namun solid, perusahaan telah memutuskan untuk mengganti Sims dengan semua 25 juta pelanggannya! Langkah besar ini dilengkapi dengan tindakan pencegahan komprehensif untuk mencegah insiden tersebut nanti.
Apa tanggapan dari pemerintah Korea Selatan? Kementerian Komunikasi dan Digital Kementerian Digital MSIT (Kementerian Sains dan TIK) tidak diam. Mereka bergerak cepat, melakukan penyelidikan penuh dan mengirim tim ahli untuk mendukung SKT. SKT berkewajiban untuk mengirimkan laporan lengkap pada 21 April 2025.14.10. Faktanya, MSIT akan memberikan para ahli untuk memberikan bantuan teknis langsung ke SKT pada jam 8 malam.
Komitmen SKT terhadap keamanan pelanggan sangat realistis. Mereka mengumumkan penangguhan menerima pelanggan baru untuk sementara waktu karena insiden itu. Selain itu, SKT telah berjanji untuk menghubungi semua pelanggan secara pribadi untuk memberi tahu mereka bahwa mereka “mungkin” dipengaruhi oleh infeksi malware ini.