gbk99

Akademisi Dorong Model Pembelajaran Berbasis Teknologi

Read Time:1 Minute, 28 Second

Repulica.coid, Jakarta – Akademisi dan Teknologi yang bekerja di Google Asia Pacific, Siddharth Paul Tiwari Rate, model pendidikan tradisional saat ini sulit dan tidak relevan. Itulah sebabnya ia mempromosikan pendekatan yang lebih fleksibel dan teknis.

“Seharusnya ada ancaman atau ancaman di bidang pendidikan di bidang pendidikan dan ekonomi dunia berdasarkan pada bulan itu,” kata Siddhartha pada hari Kamis dalam siaran pers dari repblika.coid di Jakarta (27-2-202025).

Siddhartha menyatakan hal ini ketika ia menjadi pembicara pada hari Senin (24-21-2025) ketika ia menjadi pembicara dari seminar internasional dengan tema “Efek Teknologi pada Masyarakat dan Pendidikan” di Jakarta.

Siddhartha mengatakan: “Ini bukan hanya tentang penerimaan teknis, tetapi juga untuk implementasi kebijakan moral dan yang dicatat sehingga tidak ada siswa yang tertinggal.”

Seminar internasional ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian, Layanan Komunitas dan Publikasi (LPPMP) Universitas Bhangakara di Greater Jakarta. Salah satu tema utama seminar ini adalah tantangan moral dan privasi yang disebabkan oleh integrasi digital di sekolah.

Meskipun teknologi menawarkan peluang pendidikan yang luas, ada juga risiko seperti perlindungan data, pengawasan digital dan penipuan pendidikan. Itulah sebabnya Prof. Adi Fahrudin, yang juga pembicara tamu, menekankan pentingnya perlindungan cyber yang kuat dan kebijakan manajemen data yang transparan.

“Sekolah harus memberikan prioritas pada perlindungan data siswa untuk mencegah intimidasi dunia maya, kebocoran data dan pengawasan yang tidak valid,” katanya.

Sementara itu, tantangan terbesar yang dibahas selama seminar ini adalah risiko meningkatkan ketidaksetaraan sosial-ekonomi sebagai akibat dari akses teknis yang tidak setara.

Baca Juga: Masia Allah, Tes Baby Al Quranik Kecil Ini Dengan Smart Senior Alzhar Mesir

Pembicara mendiskusikan solusi seperti Subsidi Internet, inisiatif pelatihan berbasis masyarakat dan investasi dalam infrastruktur digital pemerintah.

“Kesetaraan dalam pendidikan bukan hanya tentang Cesse perangkat, tetapi juga memastikan bahwa setiap siswa memiliki sumber daya, dukungan, dan bimbingan yang diperlukan untuk berhasil.”

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Ledakan Nuklir (Bisa) Menyelamatkan Bumi
Next post Konami Siap Rilis Suikoden Star Leap di iOS dan Android, Kapan?