gbk99

Inovasi SGLT-2 Inhibitor Enavogliflozin, Bantu Pasien Diabetes Tipe 2 Keluarkan Glukosa Lewat Urine

Read Time:1 Minute, 51 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta-Tipe Tipe 2. Salah satunya adalah pengembangan Kotransporter Sodium-Glucose-2 (SGLT-2).  

Gangguan SGLT-2 adalah obat yang efektif untuk 2 diabetes gula. Salah satu ketidaksepakatan terbaru dari SGLT-2 adalah Avogliflozin, yang mengembangkan inhibitor SGLT-2 pertama dari Korea.

Eavogliflozin berperan dalam mengurangi gula darah dan mengganggu ginjal lagi menyerap glukosa sehingga glukosa dihilangkan oleh urin.

Mekanisme ini tidak hanya melepaskan berat ginjal dan hati, tetapi juga mengurangi risiko gagal ginjal dan jantung dalam pelepasan natrium dan glukosa.

“Kami sangat senang bahwa kami dapat menginvestasikan diabetes yang dikembangkan oleh Daewoong,” kata tim klinis global Daewoong Pharmaceuticals, Dawoong Dugreho, MD.

Menurut International Federation of Diabetes (IDF), Indonesia ada di dunia dengan jumlah diabetes kelima. Secara khusus, 19,5 juta orang dewasa, sebesar 10,8% pada tahun 2021, yang direncanakan akan meningkat sebesar 28,6 juta pada tahun 2045.

“Eavogliflozin, dengan dosis kurang dari 0,3 mg dari pemutus sirkuit SGLT-2 yang ada, telah menunjukkan efisiensi yang setara atau bahkan preferensial.

Indikator kontrol diabetes utama menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal oleh enuuvogliflozin.

Indikator utama pengobatan diabetes termasuk glukosa glukosa (glukosa pada lambung kosong), hemoglobin bertanda (HbA1c), glukosa urin.

Setelah 24 minggu perawatan, 78,1% pasien yang digunakan oleh Eavogliflozin adalah 7% HbA1c, 7% dibandingkan dengan 65,7% Dapagliflozin. Eavogliflozin juga lebih efisien untuk glukosa darah cepat dan meningkatkan urin sebesar 31%, dengan peningkatan resistensi insulin sekitar 60 persen.

Berdasarkan hasil yang baik, Eavogliflozin, CEO Daewoong Pharmaceutical, Seongoo Park berharap untuk melakukan pilihan perawatan yang bagus untuk 2 pasien dengan diabetes di Indonesia.

“Kami melanjutkan kerja sama dengan para ahli terkenal di dunia, termasuk Indonesia untuk mendukung pengobatan diabetes terbaru.

Dalam dua dekade, Indonesia telah diamati tidak hanya sebagai pasar internasional, tetapi sebagai kerja sama utama pertumbuhan di Jakkarta.

Pada tahun 2009, Daewoong meluncurkan beasiswa dan praktik untuk mahasiswa universitas Indonesia.

Pada 2012, Daewoong mendirikan bioflarmar pertama di Indonesia, Daewoong Infion, yang melakukan transmisi teknologi produksi teknologi dan memberikan pengobatan, anemia dan faktor pertumbuhan epidermal (EGF).

Selain itu, sejak 2018, Daewoong telah memperluas infrastruktur penelitiannya dengan membuka tiga laboratorium. Pusat Penelitian Teknologi Bio pada 2018, 2022

Selain itu, Daewoong bekerja dengan ahli gastroenterologi yang baik pada bulan Agustus dan evaluasi klinis GERDA perintis menggunakan Fexuprazan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Urin Harimau untuk Pengobatan Radang Sendi, China Dikritik
Next post Perbandingan Karier Saul Canelo Alvarez vs Floyd Mayweather Jr, Siapa Lebih Mentereng?