
Inovasi Skrining Kelainan Genetik Janin pada Ibu Hamil, NGI dan RSAB Kerja Sama Penelitian
Jakarta-Pt Blue Genomic Indonesia (NGI) dan Rumah Sakit Ibu dan Ibu (RSAB) harapan kami secara resmi bekerja sama dalam konteks tes pra-kelahiran non-invasif, yang diperpanjang (NIPT-dision) dan CNVSK (nomor salinan).
Teknologi CNVSE adalah inovasi diagnostik lelah leluhur pertama di Indonesia, dan dirancang untuk berbagai gangguan kromosom dengan enoploid, triploid dan berbagai gangguan CNV. Teknologi ini memainkan peran penting dalam mendukung keputusan medis yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, dengan akurasi tingkat tinggi.
“Penelitian ini dirancang untuk menguji NIPT-Pro, yang merupakan tes genetik berdasarkan sejumlah besar teknologi impuls paralel untuk mendeteksi anaploid kromosom dan salin variasi jumlah (CNV), yang menghemat wanita hamil dalam populasi.”
Sementara itu, direktur RSAB Harnath Cata Okty Palopi Rahiningias menyambut kerja sama karena wanita hamil di Indonesia dapat diberikan dengan cepat untuk menemukan gangguan genetik janin.
“Kami berharap penelitian ini dapat menjadi langkah pertama dalam pemeriksaan pra -semata dan pengembangan diagnostik, yang lebih canggih, akurat dan cepat, dan ada pemeriksaan global di antara wanita hamil sebagai alternatif untuk diagnosis janin genetik,” katanya.
Acara ini sesuai dengan Kementerian Kesehatan Indonesia, terutama di Pilar Perubahan Kesehatan oleh Teknologi Kesehatan. Melalui inovasi ini, wanita hamil di Indonesia dapat mengakses metode skrining kelahiran kelahiran untuk gangguan genetik dan gangguan genetik yang direncanakan selama kehamilan.
Non -innovative pre -birth testing (NIPT) adalah metode skrining genetik yang tujuan mengevaluasi risiko gangguan kromosom pada janin dari minggu kesepuluh kehamilan. Menggunakan teknologi urutan generasi berikutnya, NIPT telah menganalisis DNA -foundation darah ibu untuk menemukan gangguan kromosom seperti Down Syndrome (Transomy 21), Edwards Syndrome (Trsomi 18) dan Sindrom PATU (Trisomy 13).
Sebagai versi yang diperluas dari NIPT-PRO memungkinkan untuk mendeteksi gangguan kromosom tambahan dengan sindrom mikrodelik dan mikrodplast. Dengan penelitian ini, kekalahan NGI dan RSAB lebih akurat dan berkomitmen untuk menyajikan inovasi diagnosis pra -semata yang bisa mendapatkan populasi wanita hamil yang lebih komprehensif di Indonesia.
Tanda tangan kerja sama ini juga dilihat Dr. Drake. Lucia Rizka, Andusia, Apt, M. Parim, Direktur Jenderal Mars dan Peralatan Medis, Dr. Azar Jia, SH, SKM, Mars, Direktur Jenderal Kesehatan, dan Co -Founder dan Presiden Grup BGI. Wang Jian, sebagai kerja sama di Indonesia.