gbk99

Tarif Impor Kendaraan Mencapai 25% Bisa Bikin Babak Belur Industri Otomotif ASEAN

Read Time:1 Minute, 10 Second

NEW YORK – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memaksakan tingkat yang besar, yang memiliki dampak signifikan pada ekonomi Asia Selatan, terutama di sektor otomotif.

Tarif ini termasuk biaya 25 persen kendaraan dan suku cadang yang diimpor ke Amerika Serikat, yang berlaku untuk negara -negara seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Thailand, sebagai pusat utama produksi kendaraan di daerah ini, dihadapkan pada tingkat ini. Produsen kendaraan di Thailand, yang bergantung pada ekspor ke Amerika Serikat, dapat dipaksa untuk mengurangi harga atau menemukan pasar alternatif agar tetap kompetitif.

Langkah ini dapat mempengaruhi margin laba dan pengembangan industri otomotif negara.

Negara -negara lain, seperti Vietnam dan Malaysia, tidak resisten terhadap dampak negatif dari tingkat ini. Vietnam, yang sebelumnya menggunakan ketegangan komersial US-China, menarik investasi di sektor produksi, saat ini dihadapkan dengan tarif hingga 49 % dari ekspor ke Amerika Serikat.

Malaysia, meskipun kurang rentan daripada Thailand dan Vietnam, masih merasakan tekanan di sektor -sektor mobil dan sektor ekspor elektronik.

Negara -negara yang terkena dampak mempertimbangkan berbagai strategi yang mengurangi dampak tingkat ini. Ini termasuk pencarian pasar ekspor baru, peningkatan perdagangan di Aszen dan penguatan rantai pasokan nasional.

Misalnya, Vietnam berjanji untuk mendiversifikasi pasar ekspor dan mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika.

Tingkat yang dikenakan oleh pemerintah Trump telah menciptakan tantangan besar bagi negara -negara selatan -Asia Timur, khususnya di sektor otomotif.

Meskipun fase ketenangan telah dimulai, dampak jangka panjang pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas industri di wilayah ini masih belum pasti.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 403
Next post FDA Tarik Beberapa Produk Skincare yang Berisiko Menyebabkan Kanker