gbk99

Mentan: Refocusing Anggaran Seperti Perjalanan Dinas Hasilkan Rp 17 Triliun

Read Time:3 Minute, 27 Second

Bendera6.

Menteri Pertanian Amran yang dinyatakan dengan mentransfer anggaran dari kegiatan yang dianggap sebagai hak non -preferensi, seperti perjalanan resmi dan seminar, Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan nilai 17 triliun produksi pangan RP.

Amran Sulaiman menyatakan bahwa sementara tahun 2024 menghadapi tantangan kekeringan yang disebabkan oleh fenomena El Nino, membiayai benih, pompa, dan mesin pertanian yang diperlukan untuk makanan strategis untuk penggunaan anggaran, pompa dan mesin pertanian (ALSINT), terutama petani jagung dan beras, makanan strategis.

Ini menunjukkan bahwa kebijakan yang tepat yang digunakan oleh anggaran dapat mengatasi efek perubahan iklim yang tidak pasti.

“Hasil perjalanan resmi, konsentrasi rehabilitasi kantor, saya katakan bahwa kantor ini tidak runtuh hingga lima tahun, kami hanya menunda. Ini menghasilkan Rp 17 triliun.

Selain itu, Amran juga menjelaskan reproduksi pertanian (indeks penanaman), yang sebelumnya dilakukan hanya setahun sekali, sekarang dapat dibuat hingga tiga kali setahun berkat distribusi dana.

Terutama di daerah Java, yang merupakan fokus utama dari program konsentrasi, di mana sekitar 500.000 hingga 700.000 hektar ladang padi telah berhasil meningkatkan produktivitas mereka.

“Kami fokus pada pompa Java. Karena Java memiliki potensi yang paling, ada sungai, maka ada sawah. Sekitar 500.000 hingga 700.000 hektar Sawa, IP 1 dibuat tiga kali,” katanya.

 

Pertumbuhan produksi pangan ini jelas karena Indonesia berhasil dalam ekspor 50.000 ton jagung pada Mei 2024, serta meningkatkan produksi beras antara 1,49 juta ton pada bulan Agustus dan Desember 2024.

“Alhamdulillah, kami fokus. Ini cukup mengejutkan. Ketika El Nino, La Nina dan kekeringan, tetapi lima tahun produksi tertinggi atau bahkan 10 tahun terakhir harus menjadi yang terendah. Ini mengatakan BPS agar tidak lagi membahasnya,” kata Menteri. Produksi padi lokal meningkat 50 persen pada awal tahun 2025

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaima mengungkapkan bahwa produksi beras domestik telah meningkat awal tahun ini. Selama musim panen pada Januari 2025, produksi beras disebut 50 %.

Menurutnya, angka ini diperoleh dari studi oleh Central Statistics Agency (BPS). Pertumbuhan rata -rata dalam produksi beras terdaftar hingga 50 % dari periode yang sesuai tahun lalu.

“Menurut data BPS, produksi pada bulan Januari, Februari, Maret 2025 juga diberitahu kepada presiden bahwa itu telah meningkat dibandingkan tahun lalu, pada Januari, 49 persen pada bulan Februari bulan lalu dan 51 persen pada bulan Maret,” kata Menteri.  

Dia menjelaskan bahwa angka itu adalah angka sementara. Implementasi masih menunggu informasi di akhir musim panen. Menta Amran berharap bahwa produksi beras akan tumbuh lagi pada bulan April 2025.

“Tiga bulan berturut -turut, semoga pada bulan April juga bagus. Ini nomor sementara,” katanya.

Melihat informasi yang diberikan oleh BPS oleh Menteri Pertanian Amran tidak diam. Dia mencoba menyelidiki keadaan, terutama di pusat produksi padi domestik. Dia menyatakan bahwa harga gandum di permukaan tanah menurun. Bahkan lebih rendah dari biaya pemerintah, yang pemerintah telah menetapkan 6.500 rp / kilogram.

 

Dilaporkan sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaima memaksimalkan produksi beras menjadi 2,3 juta hektar (HA) dari tahun 2025 setelah.

Dia mengatakan bahwa tanah 2,3 juta hektar dibagi menjadi banyak cara. Pertama -tama, torsi 851 ribu ha dioptimalkan di area rawa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi dengan meningkatkan periode penanaman.

“Kami telah memetakan ini ke tingkat yang lebih rendah. 2,3 juta hektar 851 ribu adalah sirkulasi (optimalisasi bumi) adalah area rawa yang sebelumnya duduk 1 (kali) jadi 3 (kali). Ini adalah bagaimana kami dapat terus menghasilkan cepat,” kata Amran di Kantor Pertanian, Jakarta, Kamis (12/5/2024).

Kedua, 500 ribu ha telah dicetak di sawah. Ini dilakukan di beberapa negara di Indonesia.

 

Ketiga, tingkatkan sistem irigasi dengan luas permukaan total satu juta hektar. Sebagian besar bidang padi Java akan melakukan fase ini. Harapan, produksi beras dapat meningkat seiring dengan meningkatnya sistem irigasi.

“Berikutnya adalah normalisasi premier, tingkat irigasi sekunder, tinggi di daerah yang ada yang didominasi oleh Java, yang dulu duduk 3 kali, tetapi karena saluran diblokir, kita dapat meningkatkan normalisasi sehingga kita dapat menggunakan kembali seperti sebelum 3 kali,” katanya.

“Java kami menghitung kemarin, tetapi dengan normalisasi bisa 500-700 (seribu hektar), 500 ribu hektar (Java-di-sisi) juga bisa 500 detik. Jadi satu juta, semua juta, kami menormalkan. Dan juga ponanisasi,” tambahnya.

Dia mengulangi bahwa migrasi dimulai dari tahun 2025. Namun, persiapan dilakukan lebih awal. “2025. Persiapan sekarang mencuri kami,” kata Menteri Pertanian.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Isi Garasi Menteri Prabowo Paling Miskin, Ada Mobil Ini…
Next post Oppo Reno13 Series 5G, Spesifikasi Lengkap dan Harganya di Indonesia