
Tips Berpuasa bagi Pasien Penyakit Paru agar Tetap Sehat di Bulan Ramadan
LIPUTAN6.com, Yakarta – Ramadan 1446 H telah terjadi lebih dari seminggu. Namun, banyak penyakit paru -paru seperti penyakit bronkial, penyakit kronis, termasuk bronkitis kronis atau pemichme, dan beberapa infeksi, masih membutuhkan perhatian khusus untuk melanjutkan puasa tanpa mengubah kehidupan.
Berikut ini adalah saran dari pasien dengan pasien yang direkomendasikan. Tjandra Yoga Aditama, Presiden Kehormatan Dokter Mindera (PDPI).
Makanan sehat memainkan peran penting dalam pemeliharaan kehidupan paru saat berpuasa. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: penggunaan cairan yang cukup dengan memecahkan tempat pembuangan dan matahari terbit untuk menghindari kekeringan, terutama air dan susu. Hindari minuman ringan dan minuman dengan aditif yang dapat menyebabkan peradangan atau gangguan paru -paru. Pilih makanan diet yang seimbang, seperti buah -buahan, sayuran, dan diet rendah. Di pagi hari, penggunaan karbohidrat canggih sebagai nasi sendi atau roti gandum untuk mempertahankan daya panjang.
Puasa dapat membuat tubuh lelah dengan mudah, tetapi itu tidak berarti Anda harus berhenti berjalan. Pasien dengan infeksi paru -paru masih disarankan untuk melakukan kelembutan tubuh, seperti latihan aerobik secara teratur atau perlahan untuk meningkatkan volume paru -paru.
In the right patients, here is how to adjust the schedule during a running time: Tri-day drugs may be eaten when they break, before Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih) and the Arawih). Obat -obatan dua kali sehari bisa diminum saat pecah dan pagi. Penggunaan inhaler biasanya merupakan pertanyaan. Sebagai solusi, pasien dapat menggunakan inhaler jangka panjang dapat digunakan setelah istirahat dan pagi hari. Pasien dengan oksigenopia harus berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan bahwa perawatan dapat beradaptasi dengan waktu berbohong atau tidak.
Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berhenti merokok. Selama puasa, perokok digunakan selama lebih dari 12 jam. Ini bisa menjadi langkah pertama menuju kehidupan yang baik tanpa merokok, yang paling penting dalam kesehatan yang panjang.
Saat menggunakan tips untuk pasien yang terinfeksi cepat, pasien diharapkan untuk terus beribadah dengan baik dan mempertahankan kehidupan yang sehat. Jika ada keluhan atau kondisi negatif, konsultasikan segera dokter untuk menerima perawatan yang baik.