
Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Data Center di Pasar Global
JAKARTA, sattamatka420.org – Menteri Komunikasi dan Informasi (ringan) ARI Setadi mengatakan bahwa pusat data (pusat data), serta layanan analisis data, serta inovasi menarik bahwa perusahaan domestik dapat menciptakan ekosistem digital di masa depan. Ini berarti pertumbuhan konsumsi data global, yang terus tumbuh dengan pengembangan teknologi setiap tahun, yang terus berkembang dan bergantung pada penggunaan data. 2024. Dalam percakapan yang lebih rinci tentang peningkatan konsumsi data global, itu berarti 2023. Data PWC, yang meningkatkan konsumsi data dari 2022 hingga 2027 secara rinci pada tahun 2022. Konsumsi umum data dikenal sebagai 3,4 juta. Body Ari juga mengatakan bahwa terburu -buru untuk memenuhi kemampuan digital juga dikaitkan dengan pengembangan profesi baru di industri, seperti salah satu petugas perlindungan data (DPO). Pada tahun 2022, angka 27, yang terkait dengan perlindungan data pribadi di Indonesia, harus memiliki pejabat yang kemudian memproses data, yang bertujuan untuk mendukung data ini dan dikenal sebagai DPO Works. Pekerjaan DPO saat ini masih menggunakan banyak layanan dari Uber dan biaya nilai sertifikasi sertifikasi yang sangat besar, yang diperkirakan US $ 3.500 per orang. Dengan demikian, nilai ini akan sangat besar jika Indonesis mengandalkan di luar negeri, maka Body Erie berharap bahwa sertifikasi untuk DPO dapat menyebabkan kemampuan digital Indonesia untuk membayangkan 140.000 bersertifikat. DPO, sertifikatnya adalah $ 3.500 per orang. SM 2026 PT SMPLUS mendukung Investasi Digital SmPlus (SM+) dengan jutaan 300 juta investasi dengan SM+ Modern Data Center, Business ‘Parents’, Gold Mas dan Korea Investasi Real Asset Administration (KIRA) untuk mengelola pusat data modern. sattamatka420.org.co.id 2025 6 Maret