
Waspadai Gejala Kanker pada Anak, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Nyawa
Lipertan6.com, kanker anak -anak Jakarta, biasanya sulit dikenali pada tahap awal, karena gejalanya mirip dengan penyakit lain yang sering. Semakin cepat diakui, semakin tinggi kemungkinan perawatan yang sukses. Oleh karena itu, Hikari Ambarara Sjacti, Sekretaris Jenderal Asosiasi Anak Indonesia (Idai), menekankan bahwa orang tua lebih sadar akan pentingnya kanker di masa kanak -kanak, terutama karena penemuan awal dapat menyelamatkan hidup.
Hikari mengutip Antara dengan kata -kata: “Tidak ada skrining untuk kanker masa kanak -kanak, tetapi deteksi dini dapat dilakukan. Contoh paling sederhana adalah pembengkakan mata karena dapat dilihat.”
Selain itu, Hikari mengatakan bahwa pembengkakan awal mata dapat menyelamatkan nyawa anak -anak.
“Jika tahap awal 1-2 ditemukan, itu bisa menyelamatkan nyawa dan menyelamatkan mata,” kata Hikari.
Karakteristik lebih sering kanker pada anak -anak
Karakteristik kanker mata di masa kanak -kanak adalah bahwa mata terpapar cahaya, seperti apa mata kucing itu. Orang tua harus mengenali tanda -tanda awal untuk meminimalkan efek kanker.
Sementara itu, tanda kanker leukemia yang paling umum adalah seorang anak yang tiba -tiba mengalami nyeri tulang pucat, tiba -tiba berlari dan berlari tanpa ingin berjalan karena rasa sakit.
“Sesuatu yang harus diketahui orang tua,” kata Hicari.
Menurut Hikari menggunakan kemoterapi, operasi dan radiasi. Perawatan kanker sekarang tumbuh dalam teknologi farmasi, operasi dan radiasi.
Meskipun kanker dikelola secara genetik dan tidak dapat dipotong, semua jenis kanker sekarang tersedia untuk berbagai perawatan yang efektif.
Hikari ingat bahwa semakin tinggi tahap kanker, semakin sulit untuk mengobatinya. Oleh karena itu, deteksi dini penting, sehingga pengobatan kanker menjadi lebih mudah.
Menurut Studi Kesehatan Dasar 2013 (Rifesdas), prevalensi kanker pada anak -anak berusia 0 hingga 14 tahun adalah sekitar 16.291 kasus per tahun.
Berikut adalah beberapa yang terjadi pada anak-anak: darah (leukemia) 30-40% kasus kanker anak (retinositoma) 20-30% dari tulang (osteosarkoma) 20-30% tumor otak 20-30% dari jaringan otot kelenjar getah bening (limfoma) (Rabdomomomiosakmoiosarcoma)