
Daftar Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi, Menyehatkan dan Bikin Menu Lebih Menarik
Lipatan6.com, Jakarta – Untuk bertemu dengan kebutuhan karbon tubuh, itu tidak selalu harus mengkonsumsinya nasi. Itu beralih seorang spesialis di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia – DR. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, DR. Sukamto Koenoe. Menurutnya, ada banyak karbohidrat dana hidrat yang dapat digunakan sebagai nasi alternatif.
“Kebiasaan orang -orang kita yang berpikir mereka tidak bisa makan, tidak perlu makan. Ada banyak pilihan yang bisa berupa nasi alternatif,” kata Sukamta di Jakarta di Jakarta.
Pilihan karbohidrat lain juga dapat membantu sebagai berbagai badan makanan untuk membuat menu harian menarik dan berguna.
“Setiap jenis makanan memiliki kandungan makanan yang unik. Berapa banyak keragaman yang kita konsumsi, bagaimana kita memenuhi nutrisi,” katanya.
Menurutnya, Indonesia kaya akan karbohidrat lokal, itu bisa menjadi nasi alternatif. Di antara mereka adalah singkong, ibu manis, jagung dan sagu yang memiliki makanan di berbagai daerah di Indonesia.
Alternatif lain untuk menggantikan beras, termasuk pelukan seperti singkong, talas, talas, sereal, sereal, Cina, CEO Tarvner dan mie subur utuh.
Namun, menurutnya, adalah yang paling penting untuk memilih Fear Fearhiel, hidrasi corp -karbon yang kaya, sehingga gula darah dikendalikan.
“Penting untuk memilih karbohidrat kompleks yang kaya serat. Ini membantu pengendalian darah dan memberikan perasaan lebih lama,” katanya.
Berbagai jenis karbohidrat juga membawa banyak manfaat kesehatan seperti antioksidan ubi ubi manis ungu, jagung yang serat.
“Hanya kentang, yang sering dianggap” bersemangat “, sebenarnya merupakan sumber kalium dan vitamin C yang baik atau diproses dengan cara yang sehat,” katanya.
Selain itu, dokter meninggalkan Sukamo di sekitar beberapa tips praktis untuk mengurangi ketergantungan pada beras, orang yang memulai dengan penggantian yang lambat.
“Cobalah untuk mengganti nasi dengan sepasang kentang atau dua kali seminggu, dua kali seminggu. Transisi langsung perlahan, sehingga tubuh dapat menyesuaikan,” katanya.
Selain itu, Sukamto mengingatkan makanan. Dia mengusulkan prioritas untuk diprioritaskan pada metode memasak yang sehat, serta penampilan dengan cara yang sangat bebas.
“Metode memasak, seperti kukus, dimasak atau dipanggang lebih baik daripada menggoreng. Ini membuat nutrisi dan mencegah penambahan kelebihan kalori, jelasnya.
Dokter Sukamo menambahkan bahwa mengonsumsi karbohidrat harus dikombinasikan dengan protein dan tanaman hijau dan memperhatikan suku cadang sesuai kebutuhan.
“Mengatur banyak bagian. Sebenarnya kebutuhan orang lain tergantung pada aktivitas fisik dan kondisi kesehatan untuk menarik perhatian pada sinyal seluruh tubuh dan tidak memaksa makanan.