gbk99

Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun Dimulai, Komisi IX DPR RI Minta Fasilitas yang Memadai di Seluruh Daerah

Read Time:2 Minute, 18 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Program Cek Kesehatan Gratis (CGK) diluncurkan hari ini, Senin, 10 Februari 2025 pada saat yang sama.

Tentang prinsip program Presiden Prabowo Subianto, anggota Dewan Perwakilan Rakyat IX, Edy Wuryanto, juga menanggapi.

Menurutnya, program CKG adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses publik ke layanan kesehatan. DPR IX juga memberikan dukungan sehingga layanan ini dapat berjalan dengan baik.

“Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa orang memiliki akses gratis ke pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Dengan deteksi dini, kami dapat melakukan intervensi lebih cepat dan mencegah kondisi kesehatan terburuk di masa depan,” kata Edy dalam sebuah pernyataan pers menerima kesehatan LIPUTAN6.com, Senin (10/2/2025).

Untuk memastikan kesiapan menerapkan program ini, Dewan Perwakilan Komisi IX mengawasi beberapa provinsi. Tujuannya adalah untuk melihat secara langsung keadaan fasilitas kesehatan yang akan digunakan untuk inspeksi gratis.

“Dari hasil pengawasan, masih ada beberapa hambatan seperti kesiapan pekerja kesehatan manusia, inspeksi yang mendukung fasilitas, serta memetakan tujuan,” kata Edyy. 

“Ini harus dijaga dengan baik sehingga tidak ada pasien ultrasound yang tidak dapat dirawat oleh petugas kesehatan dan fasilitas yang tersedia,” tambahnya.  

Legislator dari konstituensi pusat Java III juga menekankan pentingnya menggunakan momentum ulang tahun bagi masyarakat untuk melakukan kontrol kesehatan gratis. Namun, ada orang yang tidak tahu atau bahkan melupakan ulang tahun mereka, terutama dari rata -rata yang lebih rendah hingga ekonomi lansia atau orang tua.

Karena itu, menurutnya, sosialisasi massal diperlukan bagi orang untuk mengetahui hak mereka untuk menerima kontrol gratis pada hari ulang tahun mereka.

“Eksekutif dapat bergabung untuk mengingatkan kami,” ia memberi tahu.

Selain itu, ia juga menggarisbawahi pembatasan fasilitas kesehatan di beberapa daerah. Dari pengawasan Sulawesi Tengah, misalnya, Puskesma masih di daerah perkotaan dengan peralatan inspeksi terbatas.

“Terutama di daerah terpencil,” katanya.

Ini harus menjadi perhatian serius, sehingga tidak ada ketidakseimbangan antara program nasional dan kondisi fasilitas kesehatan di daerah tersebut. 

“Kami harus memastikan bahwa perangkat medis yang diperlukan tersedia di semua fasilitas kesehatan, terutama untuk pemeriksaan penting seperti deteksi kanker serviks. Atau staf medis yang kurang terlatih,” tambah Edy.

Pada peluncuran CKG di Tanah Abang Health Center, General Manager Primary and Community Health, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maria Traorically Samivi, mengatakan ada 60 persen Puskesma yang sudah memiliki alat lengkap.

“Sekitar 60 persen dari Puskesmas kami peralatan ini selesai, jadi mungkin sekitar 40 persen. Ini akan dipandu nanti sehingga orang tersebut mendapat inspeksi lain. Misalnya, di Puskesma berikutnya atau laboratorium, lebih lambat dari DHO yang sesuai,” Maria dikatakan.

“Tapi di Jabotabek saya pikir saya bisa. Kami akan secara bertahap memenuhi perangkat medis mereka selama 2-3 tahun ke depan,” tambahnya.

Selain itu, kata Maria, 40 % dari Puskesmas yang alatnya tidak lengkap, terutama di luar Java-Bali. Sekarang inilah yang sekarang kami selesaikan dan di daerah -daerah mereka juga meminta proposal, beberapa dilengkapi dengan area tersebut, “pungkasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kuota Minim, 31 Ribu Lulusan SD Bersaing Masuk SMP Negeri di Kota Tangerang
Next post Bisakah Saya Mengakses Toko TikTok Saya dari Negara Lain?