gbk99

7 Cara Mudah Meningkatkan Kualitas Sperma, Termasuk Hindari Celana Ketat

Read Time:2 Minute, 43 Second

Liputan6.com, Jakarta – Kualitas air mani yang baik sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Namun, berbagai faktor risiko seperti gaya hidup yang buruk dapat mempengaruhinya. Masalah kesehatan seperti tekanan darah, diabetes, kolesterol tinggi, serta kebiasaan buruk seperti kurang olahraga dapat berdampak buruk pada kualitas sperma.

Bagi pasangan yang ingin mempunyai anak, meningkatkan kualitas sperma menjadi langkah penting. Pakar Andrologi RS Pondok Indah – Puri Indah, dr William, sp. dan berbagi 7 cara sederhana membantu meningkatkan kualitas sperma 1. Menjaga berat badan ideal dan rutin berolahraga.

Berat badan yang sehat berperan besar dalam menjaga kualitas sperma. Menghitung indeks massa tubuh (BMI) menggunakan berat badan dibagi tinggi badan kuadrat dapat membantu Anda mengetahui apakah berat badan Anda sehat.

Jika BMI Anda buruk, perubahan gaya hidup seperti olahraga dapat membantu. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap aktif.

Kata William “Konsistensi lebih penting daripada intensitas. 2. Pentingnya tidur yang cukup.

Tidur yang cukup, sekitar 7 hingga 8 jam per malam, penting untuk kesehatan sperma. Saat tidur, tubuh memproduksi testosteron yang berperan besar dalam kualitas sperma.

Menurut William, produksi hormon biasanya terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00 hingga 09.00 sehingga kualitas tidur, terutama pada sore hingga pagi hari, sangat berpengaruh terhadap kesehatan sperma.

“Tidur yang kurang atau tidur yang terganggu dapat mempengaruhi produksi testosteron sehingga mempengaruhi kualitas sperma,” tambahnya.

 

Stres mempengaruhi produksi sperma dengan menurunkan kadar testosteron. Maksud Dr Williams, stres dapat mengganggu proses produksi sperma yang optimal. Oleh karena itu, penting agar stres dihilangkan dengan meditasi, olahraga, atau aktivitas relaksasi lainnya.

Makanan yang Anda makan mempengaruhi kualitas sperma Anda. Vitamin dan mineral yang terdapat pada berbagai makanan bergizi penting untuk mendukung produksi sperma yang sehat.

William merekomendasikan pola makan yang mencakup makanan dengan warna berbeda, seperti buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Kombinasi berbagai vitamin seperti vitamin C dan B memberikan efek positif pada kualitas sperma.

 

Mencegah atau menghindari keluarnya sperma dalam jangka waktu tertentu berperan penting dalam meningkatkan kualitas sperma.

Sebaiknya, kata William, pantangan dilakukan 2 hingga 7 hari sebelum masa ovulasi. Hal ini penting agar jumlah sperma yang dikeluarkan cukup dan kualitasnya baik. Selama periode penghindaran, tubuh memproduksi sperma yang lebih baik untuk proses reproduksi.

 

 

Pakaian dalam atau celana ketat secara signifikan meningkatkan suhu di sekitar area skrotum, yang berdampak negatif bagi produksi sperma. Maksud William, suhu testis yang terlalu panas dapat mematikan sperma atau menurunkan kualitasnya.

Oleh karena itu, penting untuk mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman agar suhu testis tetap di bawah untuk mendukung produksi sperma yang sehat.

 

Kondisi medis tertentu seperti varikokel (berkurangnya aliran darah di area testis) juga dapat mempengaruhi kualitas sperma. Varikokel dapat disamakan dengan varises di kaki, yang dapat menghalangi aliran darah normal ke testis.

Hal ini bisa menyebabkan kualitas sperma menurun karena kurangnya pasokan darah ke testis. Jika Anda mengalami gejala seperti area skrotum bengkak atau tidak nyaman, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Peningkatan kualitas sperma tidak bisa dilakukan secara instan. Sperma yang berkepanjangan pada masa ini akan lepas beberapa bulan sebelumnya, sehingga perkembangan kualitas sperma memerlukan waktu 2-3 bulan.

Oleh karena itu, jika Anda sedang berusaha meningkatkan kualitas sperma, bersabarlah karena hasilnya bisa terlihat hanya dalam beberapa kali percobaan. Perubahan terapi dan gaya hidup sehat mempunyai efek jangka panjang yang penting.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Idap Tumor Otak, Pasien Ini Mainkan Saksofon Selama 9 Jam Kepalanya Dibedah
Next post Shure Hadirkan Teknologi WMAS dalam Sistem In-Ear Monitoring