
Apa Penyebab Terjadinya Hujan Es? Ketahui Kronologinya agar Siap Menghadapi
LIPUTAN6.com, Jakarta adalah fenomena dingin yang sering dan secara mengejutkan. Hujan, biasanya dalam bentuk air, menjadi pelet salju kecil yang jatuh dari langit. Kasing ini biasanya disertai dengan hujan yang kuat, kilat dan angin kencang dan biasanya berlangsung untuk waktu yang singkat.
Menurut Badan Meteorologi dan BMKG, Indonesia lebih mungkin menjadi dingin selama musim ini. Peristiwa ini terkait dengan pertumbuhan awan cumulonbus (CB) dan sangat besar dan direformasi. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak stabil juga merupakan karyawan utama, yang menyebabkan pembentukan pelet es di awan sebelum jatuh ke tanah.
Meskipun diklasifikasikan sebagai fenomena cuaca yang keras, tidak dingin jika menghadap langkah yang tepat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami penyebab, operasi, dan metode untuk mencegah flu.
Dingin ini disebabkan oleh pola geologi yang tinggi karena lokal dan regional. Proses ini dimulai dengan pembentukan awan cumulonbus (CB), yang merupakan awan termal yang naik ke ruang dan dapat mencapai lebih dari 9000 meter.
Awan puncak di awan ini mengandung suhu yang sangat dingin dan dapat mencapai -60 ° C atau bahkan kurang. Suhu maksimum ini menyebabkan uap air di awan, membekukan dan membentuk kristal es. Kemudian kristal es ini bertabrakan dengan pelet yang sangat kuat, yang masih ada di awan. Tabrakan ini menyebabkan kristal es tumbuh dan menjadi pelet es yang lebih intens.
Ketika pil es ini menjadi sangat berat, sehingga arus udara naik di awan tidak didukung, butiran es jatuh dingin ke tanah. Fenomena ini biasanya terjadi dalam waktu singkat, kurang dari satu jam, tetapi kepadatannya mungkin sangat tinggi. Pelet es besar dan ketat dapat merusak, seperti memecahkan jendela atau piring rumah.
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan flu: atmosfer yang tidak stabil: kondisi cuaca yang tidak stabil menyebabkan pertumbuhan awan cumulonimbus. Seringkali, hujan yang kencang dan angin dingin yang kencang disertai dengan mengejutkan. Suhu rendah permukaan: Suhu rendah bumi membantu sehingga butiran es tidak sepenuhnya larut sebelum mencapai tanah. Tingkat pembekuan rendah: Ketika kulkas lebih rendah dari biasanya, dinginnya meningkat. Periode transisi musiman: Dingin sering terjadi selama periode transisi, seperti selama musim hujan atau sebaliknya karena kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil selama periode ini.
Jika tidak beberapa hari berturut -turut di musim transisi, kemungkinan angin kencang, termasuk hujan dingin, meningkat. Hujan es sudah bisa menjadi fenomena yang menakutkan, tetapi dengan alasan untuk memahami, kita mungkin lebih siap untuk menghadapi. Apakah Dingin Berbahaya?
Ya, dingin bisa berbahaya karena pelet es besar dapat menyebabkan bangunan, kendaraan, dan bahkan kerusakan. 2. Bagaimana Anda tahu jika dingin?
Tanda -tanda seperti awan gelap, angin kencang dan hujan kencang biasanya dapat diindikasikan dingin. 3. Apakah dingin terjadi di semua area?
Tidak, dingin lebih umum di daerah dengan iklim tertentu, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang kuat. 4. Bagaimana melindungi diri Anda dari kedinginan?
Kami sarankan mencari tempat yang aman seperti bangunan atau kendaraan jika ada tanda -tanda dingin untuk melindungi diri Anda dari risiko dingin.