gbk99

Dessert Brain: Fenomena Otak yang Bikin Kita Pengen Dessert Meski Sudah Kenyang

Read Time:1 Minute, 5 Second

Republika.co.id, jaket – apakah Anda sudah lengkap, tetapi Anda masih ingin makan makanan penutup? Para ilmuwan sekarang menemukan alasan ilmiah.

Menurut sebuah penelitian oleh Institute of Metabolism di Jerman, hidangan penutup untuk nutrisi tidak hanya kebiasaan tetapi juga mekanisme khusus otak. 

Kepala penelitian, Henning Panlau, menjelaskan bahwa mekanisme otak yang mengatur kesempurnaan diperiksa. Anehnya, ditemukan bahwa sel saraf (sel saraf), yang memberikan sinyal penuh, juga bertanggung jawab untuk mengonsumsi makanan manis. 

“Penelitian ini sangat mengejutkan karena memberi kami wawasan baru mengapa mereka selalu ingin makan makanan manis setelah makan,” kata Panlau, seperti Fox News, Jumat (2012.02.28).

Panlau mengatakan banyak hal yang masih harus diperiksa. Namun, diduga bahwa mekanisme ini dapat berperan dalam pengembangan obesitas. 

Ini juga menggabungkan temuannya dengan obat-obatan seperti GLP-1, yang diketahui bertindak di bagian otak yang sama dengan “otak makanan penutup”. Masih belum diketahui bahwa obat -obatan ini secara langsung mempengaruhi mekanisme yang ditemukan oleh tim Anda. 

“Ini adalah sesuatu yang sangat kami minati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami ingin tahu bahwa obat -obatan ini telah terbukti cukup efektif, kami telah mengakui,” katanya. 

Ini juga membuka kemungkinan bahwa temuan ini dapat mempromosikan efisiensi obat yang ada dengan menambahkan senyawa khusus yang secara khusus bertujuan untuk menghaluskan otak yang mengaktifkan keinginan makanan manis untuk membantu mengendalikan nafsu makan gula.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pentingnya Kemandirian Finansial bagi Kartini Masa Kini
Next post