gbk99

ODOL Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Ciawi, Apa Solusinya?

Read Time:2 Minute, 24 Second

LIPUTAN6.com, Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menjalani CIAWI Direct 2 Km 41+400 Pintu Tol Jalan Tol di Jakarta. Menyusul kasus kecelakaan mematikan yang terjadi Selasa malam, 4 Februari 2025. 

Studi ini dilakukan langsung pada GT Ciawi 2 untuk memeriksa situasi setelah kecelakaan berturut -turut melibatkan enam kendaraan. Delapan orang tewas karena kecelakaan ini, empat orang menderita luka serius, dan tujuh orang menderita luka ringan. 

Dody menyatakan belasungkawa atas kecelakaan yang terjadi. Dia juga menunjukkan kendaraan kelebihan beban (ODOL) yang kelebihan beban, yang masih tersebar, dan dianggap sebagai penyebab kecelakaan itu. 

“Kami juga berdiskusi dengan korlensi yang bekerja di TKP. Salah satu penyebab utama adalah truk ODOL yang gagal berfungsi dengan baik,” kata Dody dalam sebuah pernyataan tertulis pada hari Kamis (6/2025).

Dia juga menekankan bahwa menyelesaikan masalah ini adalah tanggung jawab silang -institusional, sehingga resolusi yang seimbang harus ditemukan. “Jadi itu tidak mengganggu distribusi logistik, tetapi juga menekan jumlah kendaraan Odol, yang tampaknya memiliki dampak besar pada banyak pelanggan,” tambahnya. 

Menurutnya, efek kendaraan ODOL yang masih beroperasi tidak hanya merupakan pemicu kecelakaan, tetapi juga memperpendek usia pilihan jalan. 

“Misalnya, di jalan, biaya pemeliharaan JASA MARGA 5 sekali setahun, tetapi karena pasta gigi itu hanya bisa sekali dan akan menyebabkan biaya tambahan. Kami juga mengalami hal yang sama dengan jalan nasional,” jelasnya.

Dody mengatakan keberadaan bergerak bergerak (WIM), yang dipasang oleh Jasa MARGA, harus sangat membantu dalam mengidentifikasi kendaraan ODOL. Mirip dengan kecelakaan yang terjadi. “Beban mobil transisi dapat diketahui melalui WIM dan dapat ditentukan dengan kelebihan beban,” pungkasnya. 

Sehubungan dengan terjadinya kecelakaan selanjutnya di pintu bom Ciawi 2, Kementerian Transportasi disebut sebagai pemimpin perusahaan air minum dan manajer barang pada hari Selasa (4/2025).

Kecelakaan itu juga dimasukkan oleh sebuah truk yang dipenuhi liter dengan nomor polisi B 9235 PYW dan lima kendaraan minibus lainnya sebagai korban. Truk Galonov di luar kendali atas pintu tol karena pembatalan rem.

“Kami menanggapi insiden ini, dengan polisi setempat, kami berkoordinasi dengan data dan pengumpulan kronologi untuk pedoman lebih lanjut, dan mengundang semua pelanggan terkait untuk memprediksi insiden berulang di masa depan,” kata Penjabat Direktur Jenderal Grand Transport Jenderal Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu Rabu (Rabu 5/5/2/2025). 

Selain memanggil kepala air minum dan pemuat, Kementerian Transportasi juga melakukan inspeksi keamanan dan sosialisasi penggunaan manajemen keselamatan untuk setiap air transportasi yang beroperasi di jalur Skabumi-Jakarta.

“Maka kami akan terus memberikan pedoman bagi pengemudi dengan pelatihan mengemudi, terutama sehubungan dengan prosedur dan prosedur mengemudi yang tepat untuk memeriksa rem sebelum bepergian,” tambah Yani.

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari mitra darat, truk dengan nomor polisi B 9235 PYW memiliki status pengujian reguler, masih berlaku hingga 11 Mei 2025.

“Kami menekankan semua bisnis untuk mengangkut barang sehingga mereka akan dapat memberikan kondisi pengemudi dan kondisi kendaraan dalam kondisi baik sebelum digunakan. Sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan,” Yani setuju. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 7 Aktivitas Merayakan Malam Tahun Baru Para Jomblo, Dijamin Bahagia
Next post Venezia, Klub Jay Idzes Terancam Degradasi usai Kalah 12 dari 22 Pertandingan