
Puasa dan Gula Darah: Catatan Penting untuk Penderita Diabetes
LIPUTAN6.com, Jakarta Ramadan tiba, bulan yang diberkati yang selalu diharapkan oleh umat Islam. Sebagai kedatangan Bulan Suci, banyak masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes. Banyak yang bertanya -tanya, bagaimana mempertahankan kadar gula darah selama puasa?
Kadar gula darah atau gula darah adalah indikator penting kesehatan tubuh. Tingginya tingkat gula darah dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. Oleh karena itu, penting untuk memahami seberapa puasa dapat mempengaruhi kadar gula darah dan bagaimana mengelola kondisi ini di bulan Ramadhan.
Rumah Sakit Tangagerang EMC, Pakar Nutrisi Klinis Rumah Sakit Kristina Joy Herlambang, memberikan penjelasan tentang hubungan kerja dan glukosa darah. Menurutnya, pos dapat membantu mengendalikan gula darah, tetapi itu sangat tergantung pada kondisi pasien dan bagaimana pos itu bekerja. Penting untuk dipahami bahwa tidak hanya pos penting, tetapi juga diet yang sehat dan terkontrol.
Kadar gula darah normal pada orang dewasa biasanya di bawah 100 mg/dL selama puasa dan 70-139 mg/dL dua jam setelah makanan. Kadar gula darah yang sangat tinggi (hiperglikemia) atau sangat kecil (hipoglikemia) sama -sama berbahaya dan harus diperhatikan.
Hiperglikemia dapat menyebabkan berbagai gejala seperti haus dan kelaparan yang berlebihan, sering buang air kecil, sakit kepala dan penglihatan kabur. Sementara itu, hipoglikemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, tremor dan bahkan pingsan.
Penting untuk selalu memantau kadar gula darah, terutama untuk penderita diabetes. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menemukan tingkat gula darah normal dan cara mengelola kadar gula darah saat puasa.
Asupan makanan sangat berpengaruh pada kadar gula darah. Makanan yang kaya gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan pertumbuhan gula darah yang drastis. Sebaliknya, makanan kaya akan serat, protein dan lemak sehat untuk membantu menjaga stabilitas gula darah.
Data, misalnya, meskipun permen, memiliki indeks glikemik yang baik, sehingga aman untuk dikonsumsi saat Anda memecahkan pos. Makanan kaya serat seperti sayuran dan buah -buahan juga sangat dianjurkan. Pilih karbohidrat kompleks seperti beras merah atau kentang uap dibandingkan dengan makanan olahan yang mengandung banyak gula.
Hindari makanan dan minuman manis, tepung makanan tinggi dan makanan yang digoreng. Perluas konsumsi makanan kaya nutrisi seperti vitamin dan mineral. Konsumsi protein dari sumber alami seperti ikan segar, ayam dan telur.
Mempertahankan stabilitas gula darah selama puasa Ramadhan membutuhkan perencanaan dan disiplin. Konsultasikan ahli gizi atau ahli gizi untuk pedoman yang memadai untuk kesehatan Anda.
“Singkatnya, faktanya, tetapi dengan banyak catatan. Tergantung pada kondisi pasien, kontrol gula darah seperti apa dan jenis apa yang cepat,” jelas Dr. Kristina Joy Herlambang.
Pastikan untuk makan makanan nutrisi seimbang saat fajar dan pecah dengan cepat. Hindari makan terlalu banyak dan memilih makanan yang dapat memberikan energi kontinu tanpa menyebabkan peningkatan gula darah yang signifikan. Sahur: Konsumsi makanan yang kaya akan serat, protein dan lemak sehat. Jeda: Mulailah dengan makanan ringan seperti data dan air dan lanjutkan dengan makanan nutrisi yang seimbang. Hindari: Makanan manis dan minuman, makanan tinggi, makanan yang digoreng.
Pos, jika dilakukan dengan benar dan tergantung pada kondisi kesehatan, dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu Anda menurunkan berat badan.
Namun, manfaat ini hanya akan terasa jika posting dibungkus dengan diet yang sehat dan terkontrol. “Jika kita yang paling cocok, dengan konsumsi makanan serat protein tinggi, bahan makanan segar, mengandung nutrisi tinggi, banyak vitamin dan mineral, tentu saja itu berguna dan sebaliknya gula darah akan lebih baik,” kata Dr. Joy.
Untuk penderita diabetes, puasa bisa menjadi tantangan, tetapi juga dapat memberikan manfaat jika dilakukan dengan pengawasan medis yang ketat dan model makanan yang tepat.
Bagi penderita diabetes yang ingin memposting, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mereka mulai. Dokter akan menilai kesehatan Anda dan memberi Anda panduan yang tepat.
Secara teratur memantau kadar gula darah selama pos puasa. Jika Anda memiliki gejala hipoglikemia atau hiperglikemia, segera hubungi dokter Anda. Jangan ragu untuk mencari bantuan untuk tim medis jika sulit untuk mengelola gula darah selama puasa.
Ingatlah bahwa menjaga kesehatan dalam posisi puasa tidak hanya merujuk pada pekerjaan, tetapi juga untuk konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan memperhatikan kondisi kesehatan Anda sendiri. Dengan perencanaan dan konsultasi yang cermat dengan tim medis, Anda dapat melakukan posting dengan aman dan nyaman.